KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Kabupaten Magelang membentuk Magelang Farm Community (MFC), hari ini Jumat (4/10/24). MFC diprakarsai oleh bidang 7 Hipmi Kabupaten Magelang.
Kegiatan tersebut dipusatkan di lantai dua Balaidesa Ketundan, Pakis, Kabupaten Magelang.
Ketua umum Hipmi Kabupaten Magelang, Hijrah Kurniawan Aprianto, ketika ditemui di sela-sela acara tersebut menjelaskan, MFC atau komunitas pertanian merupakan bagian dari ekosistem yang dibentuk oleh Hipmi Kabupaten Magelang. Harapannya bisa punya ekosistem di sektor pertanian, peternakan dan lainnya. “Itu menjadi pilar penting Hipmi Kabupaten Magelang disinergikan dengan pilar daerah setempat berupa UMKM, pariwisata dan pertanian,” katanya.
Terkait hal itu Hipmi punya tekad membangun ekosistem yang lebih baik dan meluas. Agar bisa menarik petani untuk mengembangkan teknologi pertanian yang ujung-ujungnya untuk membantu perekonomian, serta kemajuan di Kabupaten Magelang.
Sejalan dengan keinginan itu, MFC akan dilakukan secara bertahap. Ada empat tahap. Saat ini tidak hanya pengenalan ekosistem petani cabai, kentang dan lainnya, tetapi sebagai pebisnis. “Bagaimana caranya mereka bisa melakukan efisiensi dan meningkatkan keahlian, dengan penghasilan yang lebih besar,” tuturnya.
Selebihnya diharapkan petani muda akan suka masuk ke bisnis pertanian. Sebab, ada kecenderungan saat ini bidang pertanian mulai ditinggalkan generasi muda. Mungkin karena tidak disukai oleh generasi muda.
“Tugas kami dan Pemerintah bisa memberikan motivasi agar kaum milenial bisa masuk dalam bisnis pertanian,” harapnya.
Tingkatkan SDM
Ketua bidang 7 Hipmi Kabupaten Magelang, Imam Syafrudin menambahkan, MFC discussion yang dilakukan hari ini semacam seminar yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) petani. Dari rencana beberapa tahap yang akan dilakukan, pada tahap pertama hari ini tentang ilmu tanah. Yakni bagaimana agar petani bisa mengolah tanah dengan baik dan benar.
Pada sesi kedua ada bimbingan dosen dari ilmu Nutrisi. Harapannya, petani ketika sudah menanam, mampu memberikan nutrisi yang tepat untuk tanamannya.
Pada sesi ketiga tentang hama penyakit tanaman. Diharapkan petani bisa mengendalikan hama penyakit yang ada di tanamannya. Maka ketika semua sesi dilakukan, petani mampu menguasai ilmu tanah dengan baik, nutrisi yang benar dan mampu mengendalikan hama penyakit dengan tepat, sehingga hasil pertaniannya bisa meningkat.
Disebutkan, kegiatan hari ini Hipmi mengundang 250 petani berkolaborasi dengan UD Yumi Putra yang beranggotakan dua ribu petani, tersebar di Kecamatan Dukun, Sawangan dan Pakis, Kabupaten Magelang.
Senang Hati
Sementara itu Kades Ketundan, Sucipto, ketika diminta komentar terkait kegiatan tersebut menyatakan sangat senang hati. Karena menurut program dia, desa tersebut disediakan untuk tempat pelatihan. Maka dia menyambut baik pelatihan untuk petani itu. “Saya sambut dengan senang hati,” katanya.
Petinggi di desa dengan ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan air laut itu mengatakan, sejak dulu desa tersebut termasuk desa miskin. Dengan pelatihan tersebut diharapkan warga setempat menjadi sejahtera.
Disebutkan, dari penduduk sebanyak 6.700 orang, sekitar 80 persennya petani. Sisanya ada yang pegawai negeri sipil dan pedagang. “Mereka petani susah akibat harga sayur yang anjlok di bulan terakhir ini,” katanya.
Petani setempat biasa menanam cabai, tomat, kubis, seledri, brokoli dan kadang ada yang tanam tembakau. Selain itu di wilayah yang letaknya lebih tinggi kadang tanam kentang.
Eko Priyono