blank
USM berkolaborasi dengan Kemenpora dan Komisi X DPR RI, melakukan Sosialisasi Pemuda Antirokok, di kampus setempat, Rabu (25/10/2024). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Universitas Semarang (USM) berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), menyelenggarakan Sosialisasi Pemuda Antirokok, yang berlangsung di Gedung Prof Ir Joetata Hadihardaja, kampus setempat, Rabu (25/10/2024).

Kegiatan yang mengangkat tema ‘Generasi Bebas Rokok: Pemuda Masa Depan Tanpa Asap’ itu, dihadiri Wakil Rektor III USM Dr Muhammad Junaidi SHI MH, Ketua Tim Anti Merokok Hiliyah Mahmudin SAP MAP, Alumni USM Edy Sujendro SH MH, dan puluhan mahasiswa USM.

Hiliyah Mahmudin dalam keterangannya mengungkapkan, Kemenpora terus berupaya mendorong perubahan perilaku ke arah gaya hidup yang lebih sehat. Hal ini mengingat jumlah perokok di Indonesia cukup tinggi, terutama di kalangan pemuda.

BACA JUGA: USM Terapkan Nilai-nilai Pancasila di Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Menurutnya, perubahan rokok meliputi tiga hal, yakni kesehatan, semakin sehat orang berarti semakin meningkatkan pendidikan. Kedua, pendidikan, semakin tinggi pendidikan maka seseorang akan semakin tahu akan efek samping dan bahaya merokok.

”Yang ketiga itu ekonomi. Ada slogan, membeli rokok itu lebih enak daripada membeli makan. Padahal itu mengurangi angka belanja, dari kehidupan sehari-hari. Sehingga dalam hal ini ekonomi akan meningkat dengan tidak merokok, karena mengurangi pengeluaran rumah tangga,” kata Hiliyah.

Dia pun berpesan, agar mahasiswa dapat menjadi agen perubahan, untuk memberikan edukasi hingga melakukan aksi, untuk ikut menyerukan bahaya merokok, khususnya terhadap anak muda.

BACA JUGA: Program Tiga Pilar Mantap, Sentuh Kebutuhan Pensiunan Nasabah Bank Mandiri Taspen

”Bagaimana kita menyiapkan anak muda yang sangat tangguh, kalau kesehatannya menurun. Kita harapkan, agen perubahan ini tidak hanya di kampus saja, tapi juga bisa menyebar sampai ke lingkungan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Alumni USM Edy Sujendro menyatakan, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas para pemuda, dengan menghadirkan UU Kawasan Bebas Rokok, hingga penegakan UU Kesehatan untuk mewujudkan kawasan pendidikan yang bebas asap rokok.

Dia yakin, bersama dengan dukungan pemuda, upaya untuk dapat menciptakan perubahan nyata menuju lingkungan yang lebih sehat, akan lebih cepat tercapai. Meskipun harus menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan kawasan tanpa rokok.

BACA JUGA: Harapan buat Mendikbudristek Baru: Kurikulum Berdiferensiasi

”Misalnya di Kementerian Kesehatan, sudah ada edaran untuk pemerintah daerah agar memberikan batasan atau wilayah untuk menegakkan kawasan tanpa rokok. Akan tetapi, mudah-mudahan dari kegiatan kali ini, bisa memberikan penguatan bagi pemuda, khususnya mahasiswa USM, untuk ikut serta dalam penegakan atau kedisiplinan kawasan tanpa rokok,” jelasnya.

Edy berharap, melalui kegiatan sosialisasi itu, sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan kesehatan fisik. Selain itu juga, dapat membuat peserta khususnya mahasiswa USM, sadar akan bahaya merokok.

Riyan