blank
Ilustrasi HIV. Foto: Pixabay

SEMARANG (SURABARU.ID) – Salah satu bentuk Penyakit Menular Seksual (PMS) yang bisa menurunkan sistem imunitas adalah HIV. Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja.

Semestinya, sistem imunitas tubuh berperan untuk memerangi penyakit atau kuman yang masuk dan menginfeksi tubuh. Namun, pada pengidap penyakit HIV, sistem imunitas justru menjadi begitu lemah, sehingga tidak mampu memerangi virus yang masuk dan menyerang tubuh.

Melansir dari Halodoc, hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit HIV, artinya kamu harus waspada terhadap penularan virus HIV. Berikut ini cara penularan HIV, yang paling sering terjadi.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem imun seseorang, sehingga tubuh tidak memiliki daya dalam melawan suatu penyakit atau infeksi. Penyakit yang satu ini bisa berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), terutama jika infeksi HIV sudah sampai di tahap akhir.

Diketahui, penyakit HIV tidak menular melalui keringat, ciuman, gigitan nyamuk, atau sentuhan. Berikut ini beberapa cara penularan HIV yang perlu kamu waspadai, yaitu:

1. Hubungan intim tanpa menggunakan kondom
Virus HIV bisa masuk ke dalam tubuh melalui cairan vagina, air mani, atau cairan pra ejakulasi, lewat luka terbuka yang terdapat pada organ intim. Melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom bisa meningkatkan risiko perpindahan virus tersebut, hingga tubuh lebih rentan terinfeksi.

Sangat penting untuk menggunakan kondom ketika melakukan hubungan intim, terutama jika kamu kerap berganti pasangan. Pemakaian kondom cukup efektif untuk mencegah penularan virus dengan menghalangi masuknya cairan vagina maupun air mani ke tubuh pasangan.

2. Menggunakan jarum suntik bergantian
Cara penularan HIV selanjutnya adalah menggunakan jarum suntik secara bergantian. Sisa darah pada jarum suntik bisa masuk dan menginfeksi tubuh seseorang yang sehat.

Kondisi ini kerap terjadi pada seseorang yang positif mengidap AIDS. Namun tak hanya AIDS, pemakaian jarum suntik bergantian juga bisa meningkatkan risiko penularan masalah kesehatan serius lainnya, termasuk hepatitis B dan C. Pastikan kamu menggunakan jarum suntik yang masih baru dan bersegel, serta steril.

3. Cara penularan HIV melalui transfusi darah
Beberapa kasus menunjukkan bahwa virus HIV bisa menular dari transfusi darah. Cara ini sebenarnya kurang umum, karena selalu ada pengujian dan seleksi ketat dari petugas kesehatan kepada calon pendonor sebelum melakukan transfusi.

Risiko penularan virus HIV melalui cara ini, kecil kemungkinan terjadi pada negara yang memiliki rumah sakit dengan adopsi teknologi kesehatan terkini.

4. Melalui ibu kepada bayinya
Ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS memiliki risiko yang sangat tinggi untuk menularkan virus penyakit tersebut kepada janin dari plasenta. Cara penularan HIV ini juga bisa terjadi selama proses persalinan. Inilah sebabnya, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan darah.