Permainan tradisional cublak-cublak suweng yang diperkenalkan di Malaysia oleh Tim KKN Unisnu Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Mahasisawa KKN Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara yang sedang menjalankan kegiatan di Malaysia belum lama ini memperkenalkan permainan tradisional cublak-cublak suweng.

Program kegiatan yang bertemakan seni terpadu permainan tradisional ini berkolaborasi dengan Sanggar Bimbingan Kamus Gombak Utara, Selangor, Malaysia.

Aminatul Musyfiqoh salah satu peserta KKN Internasional Malaysia Unisnu Jepara angkatan XVII mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan salah satu permaian tradisional dan melestarikan budaya nusantara.

“Sebagai anak Indonesia kita harus selalu melestarikan budaya dan jangan hanya terpaku pada game online ,” ujarnya.

Kegiatan seni terpadu perkenalan permainan tradisional diikuti oleh 25 peserta didik SB Kamus Gombak Utara dan Tim KKN Internasional Unisnu Jepara.

Kegiatan ini diawali dengan sesi perkenalan dan menjelaskan maksud dari permainan tradisional Cublak-cublak Suweng yang di tayangkan lewat Power Point Presentation yang di sampaikan oleh Naily Samakhatal Aliyyah, kemudian dilanjutkan dengan praktek bersama permainan tersebut.

Dalam praktek bermain disertai dengan bernyanyi bersama, maka secara tidak langsung telah belajatr permainan tradisional dan lagu daerah yang berasal dari Jawa Tengah.

Dalam waktu itu peserta didik SB Kamus Gombak Utara mengikuti dengan sangat antusias dan membentuk 5 kelompok untuk mengimplementasikan permainan Cublak-cublak Suweng.

“Nah, setelah ini kalian bisa bermainan dengan teman-teman ya agar selalu mengingat budaya Indonesia” katanya.

“Permainan ini bisa di lakukan dengan menggunakan media batu atau kelereng” ujarnya.

Sementara itu, Fransisca Mandella Cahaya Kapo merasa riang gembira dan suka dengan lagunya yang asyik untuk di nyayikan, dan mengajak untuk hari esok melakukan permainan tersebut.

“Iya, besok bisa bermain lagi dan jangan lupa untuk selalu di ingat lagu cublak-cublak suweng.” pungkas Aminatul Musyfiqoh.

ua