Tim pengabdian masyarakat FKIP UKSW menggelar kegiatan inovatif bertajuk "Inkubasi Digital Teknologi. Foto: UKSW

SALATIGA (SUARABARU.ID) – Di tengah era digitalisasi yang kian pesat, tim pengabdian masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar kegiatan inovatif bertajuk “Inkubasi Digital Teknologi”, belum lama ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dikemas dalam pelatihan berbasis sistem “E-Catalog Cultural Sanubari (Sistem Analisis dan Navigasi untuk Budaya dan Seni)” ini menyinergikan seni tradisional dengan platform digital. Sanubari merupakan hasil inovasi yang dikembangkan oleh tim pengabdian masyarakat yang difokuskan pada aspek publikasi digital dan penyimpanan aset digital kesenian dalam bentuk katalog.

Program yang dirancang untuk menjaga warisan kesenian daerah, upaya pelestarian budaya, pengembangan culturepreneurship, sekaligus mengembangkan kearifan lokal ini melibatkan 36 praktisi seni di Desa Getasan yang terdiri dari 14 kesenian daerah.

Beberapa diantaranya yaitu Sanggar Seni Tari dan Pertunjukan Baruna Budaya, Komunitas Seni Turonggo Santoso Budoyo, Group Rebana Babussalam, Komunitas Seni Seto Laras Sakti, serta Komunitas Seni Wahyu Turonggo Mudo Ngesti Rahayu.

Dr. Dani Kusuma, M.Pd., ketua tim pengabdian masyarakat FKIP, bersama dengan dua anggota lainnya, Tri Nugroho Budi Santoso, S.Pd., M.Pd., dan Agustina Tyas Asri Hardini, S.Pd., M.Pd., menjadi motor penggerak program ini.

Mendigitalisasi kesenian daerah

Dr. Dani Kusuma menuturkan, melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat ini dapat memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.

“Pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Getasan merupakan wujud kolaborasi antara UKSW dengan masyarakat dan melibatkan mahasiswa secara optimal dalam kegiatannya,” ungkapnya.