“Ya pertama terkait pasar sepi, tentu harus kita perbaiki dulu pelayanannya, supaya pembeli datang nyaman. Di antaranya tadi, dikeluhkan adalah kebersihan, masalah lantai dan saluran kita perbaiki dulu, supaya pasar ini menjadi menarik untuk didatangi semua kalangan. Setelah itu baru mengupayakan supaya pasar semakin ramai,” ungkapnya.

Kemudian terkait dengan kebutuhan dan keluhan para nelayan Tambaklorok, Yoyok mengatakan jika pemerintah harus selalu mendampingi. Kebutuhan-kebutuhan nelayan dan juga petani pun harus tercukupi, mengingat ada masa-masa mereka yang tidak produktif.

“Kalau pemerintah memang harus hadir, terutama bagi pedagang, nelayan dan petani yang ada musimannya. Di saat musim produktif tentu saja pemerintah juga support, begitupun pada saat tidak produktif, masa-masa paceklik seperti ini pemerintah harus kreatif untuk memberikan tambahan pendapatan,” jelasnya.

“Minimal kalau kita punya anggaran untuk bantuan sosial, kita harus turunkan bansos khusus untuk pedagang, nelayan dan petani. Syaratnya tepat sasaran. Tapi semua kita akan sasar bukan hanya nelayan dan petani pedagang pasar juga, tentu saja UMKM, dan warga membutuhkan lain, semua menjadi tanggung jawab,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Relawan Tambak Lorok Semarang, Solikin berharap, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso nanti bisa menyelesaikan permasalahan di Tambak Lorok khususnya yang jadi keluhan para nelayan. Ia mengakui, para nelayan masih kesulitan membeli BBM untuk keperluan melaut.

“Paling pokok BBMnya, solar-solar bersubsidi untuk para nelayan itu pembeliannya dimudahkanlah,” tandasnya.

Hery Priyono