“Saya tergerak dan memikirkan berapa banyak anak yang membutuhkan jasa saya, sehingga saya ingin berbagi lebih banyak lagi,” tambahnya, teringat momen tersebut.
Kebesaran jiwa sosial Ngatman tidak berhenti sampai disitu, dirinya juga kerap memberikan pelatihan gratis bagi para pengangguran terkait keterampilan cukur rambut.
”Salah satu tantangan menjalankan usaha ini adalah ketika merekrut karyawan, di mana untuk merekrut karyawan yang andal sangat susah. Kita perlu melatih supaya karyawan tersebut memiliki skill yang baik,” ujarnya.
Dari situ, Ngatman tergerak untuk memberikan pelatihan secara gratis bagi pengangguran dan para remaja yang tidak memiliki aktivitas.
”Di situ kita melatih potong dari awal sampai kita pendampingan berwirausaha,” kata Ngatman.
Pelatihan gratis itu kemudian diperluas dan dijalankan lebih sering dengan bekerja sama Disnaker (Dinas Tenaga Kerja).
”Untuk awal mulanya kita mengajukan proposal ke Disnaker sampai akhirnya diterima. Sekarang kita bekerjasama dengan Lembaga Kursus Pelatihan IMMA (LKP IMMA) untuk membuka pelatihan potong rambut dan barbershop,” ungkap Ngatman.
Menurutnya, apa yang dilakukan tersebut tidak hanya sebagai bentuk sosial semata, tapi juga sebagai strategi marketing untuk memajukan usahanya.
”Dari cukur rambut anak yatim dan pelatihan pengangguran yang sudah saya jalankan secara gratis, banyak yang memberikan apresiasi dan saya yakin juga mendatangkan banyak pelanggan ke usaha saya,” dengan percaya diri diakui Ngatman.
Bahkan, lanjut Ngatman, usahanya yang dirintis sejak tahun 2018 kini makin berkembang dan sudah memiliki tiga cabang usaha di kabupaten Kendal.