Sejumlah peserta ambil bagian dalam Cabor Ketapel, di multi event kejuaraan lomba olahraga Go Nyawiji yang digelar di GOR Girimandala Wonogiri.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Untuk pertamakalinya ketrampilan memainkan ketapel, Minggu (22/9/24), ikut dipertandingkan dalam kejuaraan multi event lomba olahraga. Kejuaraan multi event olahraga tradisional tingkat Kabupaten Wonogiri ini, digelar di Gedung Olahraga (GOR) Giri Mandala Wonogiri.

Ketapel adalah senjata proyektil kecil bertenaga tangan. Bentuk klasiknya terdiri dari rangka berbentuk Y, dilengkapi tali pancang karet atau bahan elastis sintetis. Cara kerjanya, satu tangan memegang rangka, sementara tangan lainnya memegang kantong berisi proyektif yang terpasang di ujung karet. Kemudian mengarahkan bidikan ke sasaran, dan melepaskannya sehingga proyektilnya terlepas melesat ke sasaran yang dibidik.

Masyarakat kita mengenal Ketapel sebagai alat permainan untuk berburu burung. Ketapel, merupakan penyebutan dalam Bahasa Inggris, Orang Amerika menyebutnya sebagai pelempar kacang. Bangsa India menamainya Gulel, di Afrika Selatan disebut Kettie, di Australia dan Selandia Baru menyebutnya sebagai Pachoonga dan Orang Shanghai menamainya sebagai Ging.

Oleh Charles Goodyear sebagai penemu ketapel pada Tahun 1839, kemudian dipatenkan pada Tahun 1844. Pada Tahun 1860,  ketapel digunakan oleh remaja dalam vandalisme. Kemudian populer sebagai alat pemburu burung puyuh, burung pegar, kelinci, merpati, dan tupai.

Kejuaraan olahraga multi event yang dikemas dalam Go Nyawiji ini, dilaksanakan oleh Pemkab Wonogiri bekerjasama dengan KONI dan KORMI. Sarko dari Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga Kabupaten Wonogiri, menyatakan, kejuaraan multi event berlangsung selama dua hari. Yaitu mulai Sabtu (21/9/24) sampai dengan Minggu (22/9/24). Dibuka oleh Pj Sekda Wonogiri, FX Pranata. Mempertandingkan Cabang Olahraga (Cabor) ketapel, panahan, jemparingan (panahan tradisional), futsal dan SOLna.(Bambang Pur)