KUDUS (SUARABARU.ID) – Warga Muhammadiyah Kudus menggelar dialog interaktif dengan menghadirkan dua paslon bupati dan wakil bupati yang akan bertarung di Pilkada Kudus 27 November 2024 mendatang.
Ketua panitia acara Bonnix Maulana mengungkapkan sejatinya agenda ini merupakan agenda silaturahmi antara warga Muhammadiyah dengan para bakal paslon yang maju ke Pilkada Kudus 2024 saja.
Meski demikian, ada data-data permasalahan valid yang dibahas selama kegiatan silaturahmi ini. Salah satunya permasalahan sampah di Kudus, angka stunting dan mahalnya ongkos pendidikan dan kesehatan di Kota Kretek.
”Isu-isu ini merupakan hasil dari survey internal kami, kemudian kami bawa ke forum dan akhirnya bisa menjadi pedoman pembahasan,” katanya.
Melalui agenda ini, sambung dia, kemudian diharapkan warga Muhammadiyah bisa mengetahui visi-misi pasangan calon yang akan maju ke Pilkada Kudus 2024.
”Ini diskusi saja dengan para calon, sehingga warga punya Gambaran tentang masing-masing Paslon,” ungkapnya.
Meski demikian, acara dialog ini dikemas tidak dalam format debat. Kedua paslon diberi kesempatan melakukan dialog interaktif dalam sesi yang terpisah.
Pasangan Hartopo-Wahib mendapat kesempatan dalam sesi pertama, sementara Sam’ani-Bellinda mendapat giliran yanh kedua.
Bakal calon bupati HM Hartopo bersama wakilnya Mawahib memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan program dan visi misi dari mereka. Dengan begitu warga Muhammadiyah bisa memiliki Gambaran tentang apa yang akan mereka kerjakan bila terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.
”Termasuk tadi ada pembahasan sampah yang kami kira ini bukan tanggung jawab pemerintah saja melainkan juga masyarakat,” ungkapnya.
Hartopo juga menyampaikan, melalui kesempatan dialog interaktif ini, bisa menjadi kesempatan baginya untuk menggaet ceruk suara dari Muhammadiyah.
“Ya ini kan Muhammadiyah sudah mendukung kami,”kata Hartopo dengan nada sedikit berkelakar yang disambut tawa sejumlah panitia acara yang lain.
Ali Bustomi