blank

Dosen Fakultas Farmasi dan Fakultas Ekonomi Unissula mengadakan pengabdian masyarakat pada Sabtu (7/9/2024). Mereka adalah Dr apt Rina Wijayanti MSc, Dedi Rusdi SE MSi Akt CA dan Windi Susmayanti SSi MSc. Kegiatan bertema peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengolahan parijoto menjadi minuman probiotik.Tujuannya untuk memberdayakan masyarakat desa melalui inovasi berbasis potensi lokal.

Kegiatan dihadiri lebih dari 60 peserta. Terdiri dari ibu rumah tangga, pemuda desa, dan perangkat desa. Mereka mengikuti di laboratorium Farmasi Fakultas Farmasi Unissula. Peserta diajarkan teknik fermentasi yang benar. Diajari mengkombinasikan probiotik dengan parijoto untuk menciptakan minuman yang lezat dan menyehatkan.

Parijoto tumbuhan endemik dari daerah pegunungan Jawa Tengah, dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Buah ini kaya akan antioksidan, vitamin, serta dipercaya mampu membantu menjaga kesehatan tubuh. Namun, hingga kini, pemanfaatan parijoto oleh masyarakat masih terbatas. Melalui program ini, tim pengabdian memperkenalkan metode fermentasi parijoto menjadi minuman probiotik yang memiliki nilai tambah dari segi kesehatan dan ekonomi.

Ketua tim Rina Wijayanti menjelaskan proyek tersebut bukan hanya fokus pada peningkatan kesehatan masyarakat melalui minuman probiotik, tetapi juga memberikan peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha lokal yang berkelanjutan. “Probiotik adalah minuman yang kaya akan bakteri baik, yang sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Dengan mengolah parijoto menjadi minuman probiotik, kita tidak hanya memanfaatkan potensi lokal, tetapi juga membuka peluang bisnis bagi masyarakat desa,” jelasnya.

Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Dikti melalui hibah pengabdian kepada masyarakat 2024. Memungkinkan tim memberikan pelatihan intensif kepada masyarakat desa tentang cara mengolah parijoto, proses fermentasi, hingga pengemasan dan pemasaran produk. Masyarakat juga diberikan starter kultur probiotik untuk memulai produksi minuman secara mandiri.

Hibah tersebut memungkinkan tim membantu masyarakat dalam aspek pemasaran. Dedi Rusdi menegaskan pentingnya pengemasan dan branding yang menarik untuk memperluas pemasarannya. “Kami ingin produk ini tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat setempat, tetapi juga dipasarkan ke kota-kota besar, bahkan diekspor di masa mendatang,” ungkapnya.

Juni, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada tim pengabdian dan Dikti atas kesempatan ini. “Kami merasa sangat terbantu dengan program ini. Selain mendapatkan pengetahuan baru tentang fermentasi dan probiotik, kami juga diberi kesempatan untuk mengembangkan produk lokal menjadi peluang usaha,” ujarnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan peralatan fermentasi dan kultur probiotik kepada kelompok-kelompok masyarakat yang siap memulai produksi. Ke depan, tim pengabdian akan terus memonitor perkembangan program ini dan berkolaborasi dengan Pemda untuk memperluas dampak positif dari inovasi minuman probiotik parijoto.

Dengan adanya dukungan dari Hibah Dikti 2024, inovasi pembuatan minuman probiotik berbasis parijoto ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi sumber penghasilan baru yang berkelanjutan bagi Desa Demaan Kota Kudus JawaTengah.