Ketua PMI Jepara Sutejo bersama pengurus dan peserta pelatihan. Foto: Asrori

JEPARA (SUARABARU.ID)  – Dalam rangka meningkatkan standar keselamatan kerja dan mempersiapkan akreditasi Unit Transfusi Darah (UTD), Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara gelar pelatihan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) dan penggunaan Spill Kit bagi karyawan di Aula UDD PMI Kabupaten Jepara, Jalan Ngasirah No. 99 (13/9/2024).

KetuaPMI Jepara Sutejo saat membuka pelatihan. Foto: Asrori

Ketua PMI Kabupaten Jepara, Sutedjo S. Sumarto, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada seluruh pegawai PMI. “Kami berharap pelatihan ini dapat melindungi keselamatan para petugas, khususnya mereka yang terlibat langsung dalam kegiatan transfusi darah, serta sebagai bagian dari persiapan akreditasi UTD PMI Jepara,” ujarnya.

Eyang Tedjo panggilan akrabnya menambahkan, tujuan utama pelatihan ini adalah untuk menurunkan risiko terjadinya infeksi di lingkungan kerja, terutama yang berhubungan dengan darah dan cairan tubuh. “Kesiapan petugas dalam menangani situasi darurat, seperti tumpahan darah, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pegawai,” tambahnya.

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara gelar pelatihan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) dan penggunaan Spill Kit bagi karyawan di Aula UDD PMI Kabupaten Jepara, Jalan Ngasirah No. 99 (13/9/2024).. Foto: Asrori

Spill Kit, yang merupakan seperangkat alat khusus untuk menangani tumpahan berbahaya seperti darah, menjadi materi utama pelatihan ini. Kepala UTD PMI Jepara, dr. Murtono, menjelaskan bahwa penanganan tumpahan darah harus dilakukan dengan cepat dan tepat. “Pelatihan ini tidak hanya mencakup teori, tetapi juga simulasi penanganan tumpahan darah menggunakan Spill Kit. Ini penting untuk menghindari risiko infeksi dan menjaga keselamatan petugas,” ungkap dr. Murtono.

 

Simulasi penanganan tumpahan darah dilakukan dengan mengajarkan langkah-langkah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan teknik pembersihan yang sesuai dengan standar Pencegahan Pengendalian Infeksi. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran serta keterampilan petugas dalam menangani risiko infeksi di lapangan.

Hadepe – Asrori