Pelaku pelecehan seksual pada seorang gadis saat nonton pentas tari lengger di hadirkan di Mapolres Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ll (22) pemuda asal Desa Tlogo, Sukoharjo, Wonosobo, terpaksa berurusan dengan pihak berwajib. Dia diduga melakukan tindakan asusila kepada sejumlah gadis saat pertunjukan seni lengger.

Insiden ini terjadi saat ada pentas seni lengger di Kelurahan Mlipak, Kecamatan Wonosobo akhir bulan lalu. Korban tidak terima dengan ulah tersebut dan melaporkan ke pihak kepolisian.

Pemuda tersebut dilaporkan melakukan pelecehan seksual dengan menggesek-gesekkan kemaluannya kepada sejumlah gadis yang berada di lokasi acara.

Kejadiannya berlangsung akhir bulan lalu. Pelaku datang untuk melihat seni lengger. Namun di tengah pertunjukan, pelaku melakukan tindakan asusila.

“Caranya dengan menempel dan menggesek-gesekan kemaluan di bagian pantat korban,” kata Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Kuseni, di Mapolres setempat.

Tiga Korban

Pelaku pelecehan seksual pada seorang gadis saat nonton pentas lengger mengaku sudah kebelet menikah. Foto : SB/Muharno Zarka

Kuseni menyebut sedikitnya ada 3 korban yang melaporkan tindakan asusila yang dilakukan oleh pelaku. Korban yang merasa risih dan takut akhirnya melaporkan kepada pihak kepolisian.

“Ada 3 korban yang melaporkan. Semuanya mengalami hal yang sama saat tengah menonton seni lengger. Terus karena risih dan takut akhirnya semua melaporkan ke kami,” terangnya.

Pelaku langsung dibawa ke Polres Wonosobo usai diamankan oleh warga. Atas perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 82 UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

“Pelaku sudah diamankan warga, kemudian langsung dibawa ke Polres Wonosobo beserta barang bukti celana dan kaos pelaku. Untuk ancamannya maksimal 15 tahun penjara,” jelasnya.

Kepada polisi, Ll berdalih melakukan pelecehan seksual karena kebelet menikah. Alasannya karena sudah kepingin menikah. Tapi belum kesampaian.

Muharno Zarka