BATANG (SUARABARU.ID) – Program makan bergizi gratis yang saat ini sedang dipersiapkan pemerintah, mengundang rasa penasaran seluruh kalangan. Para pendidik dan pemerhati gizi pun menaruh harapan agar di tiap menunya nanti, tetap mengedepankan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak.
Menanggapi program tersebut, Ahli Gizi Puskesmas Batang 2 Windarina mendukung penuh, asalkan menu yang dikonsumsi anak AKG-nya tercukupi dan terserap sepenuhnya dalam tubuh.
“Saya sudah mendengar katanya mau ada program makan bergizi gratis, yang penting isi piringnya itu antara karbohidrat, protein hewani, nabati, sayuran dan buah-buahan itu seimbang,” katanya, saat ditemui, di SMPN 9 Batang, Kabupaten Batang, Senin (9/9/2024).
Untuk menghindari kejenuhan pada anak, menu yang disajikan dikombinasikan sekreatif mungkin. “Karbohidratnya bisa nasi, singkong atau roti, protein hewani ikan, ayam atau daging, protein nabati tempe, tahu atau kacang-kacangan, sayur dan buah, dengan nominal Rp12.500,00,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 9 Batang Mas’ud mengharapkan, apabila program tersebut nantinya terealisasi, akan lebih baik jika menu yang disantap anak didik bergizi dan terhindar dari bahan kimia.
“Kalau di Batang standar menu bergizi itu mencapai Rp15 ribu. Isinya nasi, ikan, telur, sayur dan buah itu sudah baik dan sehat,” terangnya.
Salah seorang siswi, Melva mengaku menanti program makan bergizi gratis itu karena bisa menghemat uang saku. Serta menjadikan tubuh lebih sehat karena menu yang disajikan tentu bergizi, sehingga membantu meningkatkan daya konsentrasi selama kegiatan belajar mengajar.
“Sudah tahu sih kalau mau ada makan siang gratis, ya senang sekali. Nanti kalau jadi ya pinginnya yang ada sayuran yang saya suka, kayak wortel, sawi sama ikan biar sehat badannya,” ujar dia.
Nur Muktiadi