JEPARA (SUARABARU.ID) – Handsealer merupakan inovasi pengemasan yang dikenalkan KKN Unisnu angkatan ke-XVII bagi mitra UMKM di Desa Karanggondang Jepara (29/8-2024). “Pengemasan ini lebih modern daripada hanya menggunakan stapler,” ujar Siti Aliyah dosen pembimbing lapangan (dpl) KKN Unisnu Desa Karanggondang. Selama tiga minggu tim KKN mendampingi mitra UMKM khususnya pemilik usaha makanan tradional kerupuk nasi milik Masruroh agar bisa bersaing dengan makanan ringan lain yang cenderung lebih modern.

Kebermanfaatan pelatihan ini akan memberikan kebermanfaatan bagi mitra terutama dalam hal kemasan. “Kemasan higienis menentukan kualitas produk makanan,” ujar Yudha Rahmat Hidayat Koordinator mahasiswa desa (Kormades) KKN Unisnu.

Selain kemasan handsealer, label produk harus menarik. “Label kami buat stampel permanen agar lebih eye catching,” terang Yudha. “Setelah lengkap semua kemasan, kami damping mitra untuk mempromosikan produknya lewat media sosial dan marketplace,” ucapnya lagi.

Tak cukup hingga pemasaran, tim KKN Unisnu juga mendampingi mitra mengurus surat izin sertifikat halal dan memenuhi syarat keamanan pangan. “Panganan Industri Rumah Tangga (PIRT) logo halal akan berguna bagi mitra karena menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi syarat-syarat halal sesuai dengan ketentuan agama Islam, dan mengajukan NIB untuk pembuatan PIRT guna menandakan bahwa produk tersebut telah memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan untuk produk industri rumah tangga,” ungkap Yudha.

Proses terakhir produk mitra kerupuk nasi berlogokan “Rizky Barokah” menunjukkan pencapaian yang sangat signifikan. “Usaha kerupuk nasi milik Masruroh mengalami peningkatan penjualan dan permintaan yang substansial,” pungkas Yudha.

ua/Tri Aksanul Anam-KKN Unisnu ke-XVII Desa Karanggondang