BANYUMAS (SUARABARU.ID) – Siswa SMP se- Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengikuti kegiatan literasi digital nobar, dengan tema ‘Teknologi Untuk Mendukung Proses Belajar dan Mengajar, Rabu (28/8). Kegiatan ini digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, secara zoom langsung dari Kantor Dinas Pendidikan setempat.
Kegiatan nobar tersebut digelar bertujuan untuk mengedukasi peserta dan tenaga pendidik tentang pentingnya membangun kesadaran digital, membuka wawasan pengetahuan kepada peserta dan tenaga pendidik tentang proses pembelajaran digital dengan menggunakan platform-platform yang telah disediakan oleh internet, dalam mencari sumber literasi atau referensi ilmu pengetahuan melalui media digital.
Pengawas Sekolah Madya, Alfa Kristiani, SPd MPd mengatakan, para siswa harus bisa menggunakan perangkat digital sesuai dengan fungsinya. Yang paling utama adalah, para siswa dan pendidik diharapkan bisa melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan platform yang telah tersedia di internet.
“Infrastruktur digital telah mengubah cara hidup generasi muda. Akses internet, perangkat mobile dan platform online telah membuka peluang baru dan tantangan unik bagi mereka. Generasi muda dapat mengakses berbagai informasi dari seluruh dunia secara mudah dan cepat melalui internet. Platform online seperti Youtube, Rumah Belajar dan Khan Academy menawarkan konten pendidikan yang berkualitas dan beragam. Akses informasi yang mudah memungkinkan generasi muda untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang hidup,’’ ujar Alfa.
Kemenkominfo mencatat tingkat penetrasi internet Indonesia tercatat terus naik setiap tahun, hingga mencapai rekor tertinggi baru pada 2023. Namun, sebaran penetrasinya belum merata. Mengutip laporan APJII, rincian penetrasi internet Indonesia pada 2023 berdasarkan kelompok pendidikan masyarakat: Pascasarjana/S2/S3: 100%, Sarjana/S1/D1/D2/D3: 97,61%, SMA/SMK/Paket C: 94,74%, SMP/Paket B: 85,42%, tamat SD/Paket A: 67,20%, belum tamat SD: 30,16% dan tidak sekolah: 16,75%.
Direktur CV GIT, M Muzaqi mengatakan, nobar bertemakan Teknologi Untuk Mendukung Proses Belajar dan Mengajar, segmentasi siswa SMP yang diadakan oleh Kemenkominfo merupakan terobosan kegiatan yang sangat penting, karena perkembangan dunia internet saat ini sudah tidak terbatas lagi.
“Keuntungan E-learning membuat pembelajaran lebih efektif dan menarik dengan konten yang bervariasi, dapat diakses dalam skala yang luas dengan jumlah pengguna yang besar. Masyarakat Indonesia dipandang perlu dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya”. Ungkap Muzaqi.
Platform e-learning menawarkan solusi dengan memberikan akses ke materi pembelajaran dan fasilitas belajar dari mana saja yang siswa inginkan. Siswa yang tinggal di daerah pedesaan atau di daerah yang jauh dari sekolah atau universitas dapat belajar dari rumah mereka. Siswa yang menderita keterbatasan fisik atau kesehatan dapat belajar dari tempat yang nyaman bagi mereka.
Korwil Mafindo Wonosobo, Astin Meiningsih, mengatakan banyaknya platform yang tersedia di internet sangat berguna untuk proses belajar-mengajar. Selain itu, juga bisa menjadi tempat untuk mencari referensi mata pelajaran yang dibutuhkan para siswa.
“Platform e-learning seperti Google Classroom, Schoology, Edmodo dan lainnya, membuka peluang bagi sebagian siswa dan tenaga pendidik yang tidak dapat mengikuti kelas secara langsung untuk tetap bisa belajar dan mengembangkan keterampilan mereka. Platform e-learning adalah sistem yang menyediakan materi pembelajaran dan fasilitas belajar online yang dapat diakses oleh pengguna dari berbagai lokasi di seluruh dunia,” kata Astin.
Dunia digital sangat luas dan bebas untuk berekspresi, dan pengguna internet paling banyak didominasi oleh kalangan pelajar. Terlebih dunia digital saat ini berfungsi sebagai sarana untuk mencari informasi dan berinteraksi, dengan komunitas atau sebagai sarana kegiatan belajar mengajar.
Dengan adanya Program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia 2020-2024 wajib dilaksanakan sebaik mungkin dan tepat sasaran, agar para generasi penerus bangsa semakin cerdas dalam menerima informasi khususnya informasi melalui digital.