Salah satu seniman sedang mempersiapkan karyanya dalam Pemeran Patung Pantai. Foto: Dok Panitia

JEPARA (SUARABARU.ID) – Jepara, sebuah kota di pesisir utara Jawa Tengah yang terkenal akan warisan ukirannya, kini mempersembahkan wajah lain dari seni rupa melalui pameran patung pantai bertajuk “Gema Laut” yang akan digelar selama 5 hari. “Coastal Art Sculpture akan dimulai Senin 26 Agustus 2024, pukul 15.00 Wib di Cafe Banyu Biru, Empu Rancak,” ujar Roni Lantang saat  di hubungi SUARABARU.ID Sabtu sore (24/8-2024)

Pameran ini mengangkat dialog antara seni patung dan lanskap alam pesisir, mengeksplorasi keterkaitan antara manusia, budaya, dan laut yang membentuk identitas kota ini. Dengan menempatkan patung-patung di sepanjang pantai Jepara, pameran ini tidak hanya menambah estetika visual kawasan, tetapi juga memperdalam hubungan kita dengan elemen alam yang sering kali kita anggap biasa.

Menurut Krisna, yang menjadi kurator”Jepara Coastal Sculpture  :  Gema Laut “, laut telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang Jepara sebagai pusat perdagangan, budaya, dan seni. Melalui “Gema Laut,” kami menghadirkan serangkaian patung yang menggambarkan berbagai interpretasi tentang laut, kehidupan pesisir, dan interaksi manusia dengan lingkungan alamnya. Setiap patung dalam pameran ini dirancang untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen pantai—angin, air, pasir—dan menciptakan pengalaman yang dinamis bagi pengunjung.

Pameran ini tidak hanya menampilkan keindahan visual, tetapi juga menggali isu-isu yang relevan seperti keberlanjutan lingkungan, kehidupan komunitas pesisir, dan perubahan iklim. Setiap karya menyampaikan narasi yang berakar pada sejarah lokal, namun juga meluas ke isu-isu global, menciptakan ruang refleksi bagi pengunjung tentang masa depan hubungan kita dengan laut.

Krisna juga menjelaskan, setiap patung dalam pameran ini dirancang untuk berubah seiring waktu, terpengaruh oleh elemen-elemen alam seperti pasang surut air laut, cahaya matahari, dan angin. Pengunjung akan melihat bagaimana karya-karya ini hidup bersama lingkungan, menciptakan sebuah dialog yang terus menerus dengan alam. Melalui interaksi ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran dan apresiasi yang lebih dalam terhadap laut dan lingkungan pantai.

Ia juga menegaskan, “Gema Laut” adalah sebuah perayaan, sekaligus sebuah refleksi atas hubungan manusia dengan laut. Di tengah lanskap pantai Jepara yang indah, kami mengundang pengunjung untuk merenungkan peran laut dalam kehidupan kita, baik sebagai sumber inspirasi, identitas, maupun sebagai pengingat akan tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikannya. “Melalui karya-karya patung ini, semoga kita dapat menemukan kembali rasa hormat dan cinta terhadap laut, dan membangun masa depan yang lebih harmonis antara manusia dan alam,” ujarnya

Hadepe