Seni Kuda Lumping tampil di acara Agustusan hari ini, Minggu (18/8/24). Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Desa Giritengah terletak di ujung selatan Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Proovinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayah desa tersebut terletak di lereng atau kaki Pegunungan Menoreh utara dengan ketinggian antara 400-950 meter di atas permukaan air laut.

Desa dengan udara dingin-sejuk itu pernah mendapat penghargaan sebagai Desa Budaya Tingkat Nasional. Itu karena di desa tersebut memiliki potensi aneka seni budaya tradisional.

Ada pasar tani setiap Minggu Pahing. Di even itu dijual makanan tradisional seperti tiwul, sego (nasi) jagung, nasi pecel. Cara membelinya dengan tukar koin. Kegiatan itu kerja sama dengan PKK per dusun.

Ada enam dusun di desa itu, yakni Onggosoro yang lokasinya paling tinggi. Kemudian Gedang Sambu, Kalitengah, Mijil, Ngaglik dan Kamal. Mayoritas penduduknya petani, lima persen merantau ke luar kota seperti Jakarta dan Kalimantan.

Momen peringatan HUT proklamasi kemerdekaan Rl tahun ini dimanfaatkan untuk menggairahkan potensi wisata budaya yang ada di desa itu.

Sebagaimana diharapkan oleh Kepala Desa (Kades) Giritengah, Sunakin (39), kemeriahan Agustusan tahun ini diharapkan warga dan potensi desanya lebih maju dengan sistem gotong royong untuk menyongsong Giritengah Emas. “Tahun 2030 ditarget bisa berkembang,” kata Kades Sunakin.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan di sela acara Agustusan hari ini, Minggu (18/8/24). Foto: eko

Disebutkan, di desa itu banyak potensi kebudayaan maupun pariwisata. Potesi besar ini diharapkan bisa tumbuh kembang lagi lebih luas.

Potensi kesenian di desa ini antara lain, seni tradisional Gatholoco. Itu merupakan seni tari yang menggambarkan masa tanam padi maupun tanaman hortikultura.

Selain itu ada seni wayang kulit, tarian rakyat, jathilan,  ndholalak, ketoprak. Seni tradisional yang ditampilkan kali ini jathilan, gedrug, dan kuda lumping.

Memeriahkan HUT Kemerdekaan kali ini juga diisi dengan cek darah dan tensi darah. Ada sekitar 100 warga yang memanfaatkan layanan secara gratis itu.

Untuk kegiatan itu melibatkan dua orang petugas Puskesmas Borobudur dan enam kader kesehatan dari enam dusun.

Bidan Desa, Eni Prestasiani, mengatakan, tujuan kegiatan itu untuk screening penyakit tidak menular, seperti Gula Darah, Hipertensi dan Jantung. “Usia 15-59 tahun tiap tahun wajib screening biar terdeksi dini,” jelasnya.

Kegiatan lainnya adalah potong rambut. Tukang potong Munir (27) dan Elvin (20) melayani potong rambut dengan biaya seikhlasnya telah memotong rambut sekitar 25 orang.

Suka cita warga pegunungan itu dinikmati hari ini. Mereka berkumpul di lokasi Pasar Tani setempat, yang ada di Dusun Kamal.

Eko Priyono