blank
Sensasi nge-jeep bareng menyambangi punden dan belik di Desa Lau. Foto:Pemdes Lau

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Desa Lau, Kecamatan Dawe memiliki cara unik untuk memperkenalkan budaya dan keindahan alam wilayahnya. Salah satunya adalah dengan nge-jeep bareng menelusuri bentang alam desa yang berada di lereng pegunungan Muria tersebut.

Melalui kegiatan bertajuk “Sambang Lau: Euforia Hidupmu”, sebanyak 15 unit mobil jeep disiapkan bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi keindahan alam Desa Lau, Kamis (15/8).

Rombongan akan diajak berkeliling memacu adrenalin melewati medan ekstrem berupa lembah dan bukit lereng pegunungan Muria.

Dalam acara ini, rombongan akan menuju ke beberapa sumber mata air atau yang dikenal sebagai belik serta beberapa punden atau makam keramat tokoh yang ada di di desa.

Tak hanya sensasi meningkatnya adrenalin akibat terguncang di atas mobil yang melewati jalanan yang berbatu, para wisatawan juga akan bisa mendapatkan bonus wawasan mengenai budaya dan adar istiadat masyarakat setempat.

Koordinator kegiatan, Muchammad Zaini menjelaskan bahwa kegiatan nge-jeep ke titik mata air ini untuk menyadarkan kembali pentingnya mata air sebagai sumber kehidupan.

Setiap mata air yang dikunjungi, kata Zaini, ada edukasi budaya seperti mengenalkan jejak Sunan Muria, kesenian terbang dapat, hingga potensi alam yang ada di Desa Lau.

“Kami ingin melihat potensi ini tidak hanya berbasis venue, tetapi juga ada edukasi sejarah dan spiritual yang ditawarkan ke wisawatan,” ujar Zaini, Kamis (15/8).

Lebih lanjut, program ini ke depan akan dijadikan sebagai paket wisata budaya yang bisa dinikmati semua pengunjung. Rencananya, pihaknya akan membuka paket tour dengan tarif bervariatif.

“Ada paket short, medium dan long dengan tarif Rp 450-750 ribu per paket, termasuk nanti juga menjelajah wisata Logung hingga mengenal jejak peninggalan Sunan Muria,” paparnya.

Selain untuk mengaktivasi potensi desa, Zaini melihat adanya pemberdayaan masyarakat dalam program nge-jeep barang ini. Dia ingin mengajak masyarakat jntuk menemukenali ajaran Sunan Muria, filosofi kehidupan melalui mata air dan hidup berdampingan dengan alam.

“Bagaimana seharusnya bertetangga, menjaga mata air, serta menjadikan masyarakat sebagai subjek kebudayaan,” tambahnya.

Kegiatan nge-jeep bareng ini melibatkan kerjasama Pokdarwis Desa Lau, komunitas Kampung Budaya Piji Wetan, komunitas Bolo Rame Jeep dan Pemerintah Kecamatan Dawe. Tour jeep kali ini menyambangi empat mata air di antaranya Belik Bunton, Makam Mbah Mangku Alam, Belik Gondang, Sendang Kamulyan, Masjid Kututan dan dan Taman Dolanan.

“Sebenarnya ada tujuh mata air yang ingin dituju, namun waktunya terbatas sehingga empat titik mata air yang disambangi,” tambahnya.

Pihaknya berharap launching ini dapat menjadi titik awal agar lebih banyak wisatawan lokal dan luar daerah berkunjung ke Desa Lau.

Salah satu wisatawan asal Kudus, Zaza mengungkapkan baru pertama kali jelajah naik jeep. Menurutnya, tour wisata ini sangat menarik, dengan pemandangan alam indah dan kegiatan nge-jeep yang cukup menantang.

“Sangat seru, baru pertama kali dan cukup kaget karena harus pegangan juga, meskipun saya dari desa ternyata pemandangan dan wisata desa tidak kalah bagus. Terlebih ada edukasi budaya di setiap titik lokasi,” ujar Zaza.

Ali Bustomi