Wakil Bupati Wonosobo M Albar saat menerima penghargaan Proklim dari Kementerian KLHK RI. Foto : SB/dok Diskominfo

 

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo kembali mendapatkan 3 penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI dalam Festival LIKE 2 di JCC Senayan, Jum’at (9/8/2024).

Penghargaan Proklim untuk ketiga kalinya tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Wonosobo M Albar dari Kementerian KLHK RI. Dalam kesempatan tersebut Wabup didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wonosobo Endang Lisdiyaningsih.

Penghargaan Proklim sebagai bukti nyata komitmen Pemkab Wonosobo dalam menerapkan pembangunan yang berperspektif lingkungan hidup. Kegiatan Proklim berada di beberapa kampung di daerah ini sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Wakil Bupati Wonosobo M Albar, Selasa (13/8/2024), menyatakan bahwa pembangunan yang memperhatikan aspek lingkungan bukan hanya tentang keberlanjutan ekosistem, tetapi juga merupakan jaminan kelestarian usaha dan ekonomi daerah.

Menurut M Albar Proklim merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat dan berbagai pihak pendukung. Seperti pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi dan lembaga non-pemerintah.

“Dengan kondisi iklim yang terjaga, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa aktivitas ekonomi dan usaha masyarakat dapat terus berlanjut dengan baik,” ungkapnya.

Ditegaskan Albar, penghargaan Proklim tersebut merupakan hasil dari kekompakan dan kerja sama berbagai pihak di Wonosobo. Mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat lokal yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan.

“Proklim sendiri merupakan inisiatif nasional yang mendorong masyarakat untuk aktif dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal,” terangnya.

Wabup juga menyampaikan, pencapaian ini tidak lepas dari upaya berkelanjutan dalam menjaga dan memelihara lingkungan. Masyarakat yang terlibat aktif di kegiatan Proklim sangat berperan aktif dalam mensukseskan kegiatan di sektor lingkungan hidup tersebut.

Gotong Royong

Wakil Bupati Wonosobo M Albar foto bersama usai menerima penghargaan Proklim dari Kementerian KLHK RI. Foto : SB/dok Diskominfo

“Kita harus terus menjaga semangat gotong royong ini agar Wonosobo tidak hanya menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang,” tambahnya.

Pemkab Wonosobo akan terus mendorong semua Desa/Dusun/Kelurahan mampu membentuk Proklim. Sebab dusun yang sudah memperoleh predikat kampung iklim memiliki semangat luar biasa dalam mewujudkan adaptasi mitigasi iklim di wilayahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo Endang Lisdiyaningsih menambahkan, perubahan iklim menjadi salah satu permasalahan nyata yang menjadi perhatian Pemkab Wonosobo, sehingga kegiatan Proklim menjadi prioritas.

“Pada tahun 2024 ini, Pemkab Wonosobo memperoleh apresiasi Proklim tertinggi, yaitu tropy Proklim Lestari yang diberikan kepada Proklim Dusun Welahan Desa Wonoroto Watumalang. Tropi ProKlim Utama kepada Proklim Dusun Krinjing Desa Krinjing Watumalang,” bebernya.

Pihaknya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda atas upaya perlindungan lingkungan di Wonosobo, khususnya pada fungsi konservasi pada DAS Hulu, yang menjadi indikator target capaian pembangunan lingkungan.

“Di antaranya kegiatan Proklim yang merupakan kawasan Desa/Kelurahan dan Dusun yang terbiasa dalam kesehariannya beradaptasi, mitigasi terhadap lingkungan,” jelasnya.

Penghargaan Proklim ini diharapkan dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk semakin peduli dan aktif dalam menjaga lingkungan. Dengan demikian kondisi lingkungan di Wonosobo dan sekitarnya lebih lestari lagi.

Wonosobo, lanjut Endang, diakui sebagai salah satu daerah yang berhasil mengimplementasikan program berbasis lingkungan secara konsisten dan efektif. Menjadi contoh bagi daerah lain untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap aspek pembangunan.

“Terima kasih untuk kolaborasi semua OPD dan penggerak lingkungan. Kita perlu bersama bertanggungjawab mewariskan bumi ini pada anak cucu dengan kondisi kualitas yang sama bahkan lebih baik lagi. Salam lestari,” tutup Endang.

Muharno Zarka