SEMARANG (SUARABARU.ID)– Legenda wushu Indonesia, Lindswell Kwok, dipastikan menjadi konsultan pelatih Pelatda PON Jawa Tengah, di nomor taijiquan. Sejak Maret lalu, Ratu Wushu itu sudah memoles empat atlet taiji dari 15 atlet taolu yang dipersiapkan untuk menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, pada September mendatang.
Kehadiran Lindswell Kwok sebagai konsultan pelatih itu, merupakan ikhtiar yang dilakukan Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jateng, agar nomor taolu (peragaan jurus) mampu menyumbangkan medali emas.
Ditemui di sela-sela Simulasi Pelatda Wushu Taolu dan Wing Chun di lokasi pelatda, Sasana Garuda Emas Semarang, Lindswell bercerita bagaimana ketertarikannya menangani Pelatda PON nomor taolu, dan kesiapannya memberikan “sentuhan” kepada atlet taiji Jateng, supaya tampil bagus di PON nanti.
BACA JUGA: Semen Gresik Raih Penghargaan Bergengsi Nasional dalam Ajang IDEAS Awards 2024 di Malang
”Selama lima bulan di sini, saya merasakan bagaimana atlet-atlet itu nurut kepada pelatih. Atlet Jateng juga proaktif kirim video untuk diberikan evaluasi. Ini yang bikin saya senang di sini,” kata Atlet Terbaik pilihan Komite Olimpiade Indonesia tahun 2013 itu dalam keterangannya, Senin (29/7/2024).
Menurut Lindswell, ada dinamika perubahan teknik dan jurus taiji, seirama perkembangan zaman. Meskipun demikian, dia mengingatkan atletnya untuk tetap fokus pada teknik dasar, karena itu adalah hal yang sangat penting.
Itulah sebabnya, kepada atlet Jateng Lindswell terus mengasah, agar empat atlet taijinya, Danis Zulianto, Arif Wicaksono (putra), Alexandra Calista, dan Angelica Calista (putri), menguasai teknik dasar taiji, sebagai bekal untuk tampil di arena.
BACA JUGA: Operasi Patuh Candi di Grobogan Catat 6.474 Pelanggaran Lalu Lintas
”Jika atlet taiji menguasai teknik dasar, siapa pun yang melihatnya akan senang. Karena kelihatan luwes, enak dilihat. Teknik dasar itu harus dipertahankan, ketika kita naik ke atas,” kata peraih emas PON Jabar 2016 itu.
Selama Pelatda PON, Lindswell juga mengaku melakukan pendekatan yang berbeda pada keempat atlet yang ditanganinya. Pendekatan itu dilakukan, karena setiap atlet memiliki postur yang berbeda, ada yang tinggi, sedang, ada yang berisi dan kurus.
”Tugas saya, bagaimana atlet yang kecil badannya, tapi tampil “wow” di arena,” tambah peraih emas nomor taijiquan di Kejuaraan Dunia di Jakarta 2015 dan Kazan 2017, serta Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
BACA JUGA: Baznas RI Luncurkan Balai Ternak di SMK Peternakan Lembah Hijau Batang
Disinggung soal potensi atlet taiji Jateng berbicara di PON 2024, Lindswell menyebut, setiap atlet memiliki peluang yang sama untuk menjadi terbaik. Asalkan memiliki mental yang sangat kuat, dan bisa mengalahkan diri sendiri.
”Ketika saya masih junior dulu, saya belajar dari atlet Malaysia dan Jepang. Mereka bisa begitu memesona dan juara, karena aura kepercayaan diri begitu menyala, dan memancarkan kecantikan di arena. Ini yang saya tanamkan kepada para atlet Jateng,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Harian Pengprov WI Jateng, Sudarsono, menaruh harapan besar agar wushu Jateng berkibar di PON 2024 di dua nomor, sanda (pertarungan) dan taolu.
BACA JUGA: Bawaslu Kota Tegal Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Secara Tatap Muka
”Makanya dengan segala daya upaya, Pengprov WI banting tulang, termasuk langkah-langkah yang tak ada dalam teori pembinaan olahraga kami tempuh. Hal ini agar nomor taolu bisa memberikan kontribusi di PON. Salah satu caranya, kami datangkan legenda wushu Tanah Air, yaitu Lindswell Kwok, untuk menjadi konsultan pelatih taiji,” bebernya.
Disampaikan juga, Jateng pernah meraih era keemasan, ketika di PON XV/Surabaya pada 2000, yang bisa membawa pulang empat medali emas.
”Yang jelas, kami memaknai kompetisi PON tidak secara sempit, menghalalkan segala cara. Tapi inilah ikhtiar kami, daya upaya yang kami lakukan agar nomor taolu mampu bersaing di PON nanti,” tambah Wakil Ketua Umum V KONI Jateng itu.
Riyan