Empat peserta CASTIC dari Semarang. Foto: Pribadi

SEMARANG (SUARABARU.ID) – China Adolescents Science and Technology Innovation Contest (CASTIC) bekerja sama dengan China Association for Science and Technology (CAST), National Natural Science Foundation of China, Central Committee of the Communist Youth League, All-China Women’s Federation and Tianjin Municipal People’s Government menggelar kontes bagi pelajar berusia 12-20 tahun di bidang sains dan teknologi.

CASTIC ke 38 berlangsung sejak tanggal 25 – 29 Juli 2024 di Tianjin, China. CASTIC yang diikuti oleh 600 lebih tim dari 21 negara dan wilayah di Asia, Africa, South America, Oceana dan Europe.

Diketahui, negara-negara yang berpartisipasi dalam ajang ini antara lain Australia, Bosnia dan Herzegovina, Brazil, Kamboja, Republik Ceko, Indonesia, Italia, Jepang, Kazakhstan, Laos, Luksemburg, Portugal, Korea Selatan, Romania, Russia, Thailand, Tunisia, Turki, Vietnam dan Zimbabwe dan China.

Tim Indonesia melalui IYSA mendapatkan undangan khusus dari CASTIC dan berhasil mengirimkan delegasi sebanyak 4 siswa untuk dapat berpartisipasi pada ajang bergengsi ini, serta menjalin komunikasi dan interaksi dengan generasi muda lain dari seluruh dunia.

Empat nama peserta CASTIC beserta perolehan medalinya yakni Muhammad Taqieva Ahsan dan Rafdan Raiz Sasongko dari SMA Negeri 5 Semarang dengan judul proyek Comparative Efficiency of Dye-Sensitized Solar Cells Utilizing Cyperus rotundus (Nut Grass), Cyclea barbata Miers (Cincau Leaf), and Chlorella vulgaris (Green Algae) as Sustainable Energy Alternatives, dengan award Third Place/Bronze Medal

Sedangkan Kayla Lalita Putri dan Farah Azra Bramantya dari SMAN 03 Semarang  dengan judul proyek AI-Based Iris Recognation System for Desease Identification  dengan award Third Place/Bronze Medal.

Suksesnya penyelenggaraan CASTIC ke-38 ini memberikan kesempatan bagi para pelajar serta ilmuwan muda di seluruh dunia untuk mengasah kemampuan mereka dalam bidang sains dan teknologi. CASTIC hadir menjadi wadah untuk mereka berkomunikasi dan bertukar pengalaman secara global.

Melalui partisipasi tim Indonesia yang diwakili oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), empat siswa telah berhasil mendapatkan kesempatan berharga.

Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan inspirasi bagi para pelajar serta ilmuwan muda lainnya untuk terus berkarya demi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.

Ning S