TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)- Menjelang musim petik tembakau, ribuan petani tembakau di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro, tepatnya di Kecamatan Kledung,Kabupaten Temanggung menggelar ritual Ruwat Rigen Sabtu ( 27/7/2024).Rigen mempunyai arti tempat menjemur tembakau yang terbuat dari anyaman bambu.
“Ruwat Rigen adalah tradisi dari petani tembakau di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro sebelum melakukan panen raya tembakau. Petani mengadakan ruwatan, yakni mengeluarkan rigen untuk dibersihkan dan dicuci menggunakan air,”kata Ketua Panitia Ruwat Rigen , Achmad Musafak di sela-sela ritual Ruwat Rigen di Lapangan Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Sabtu ( 27/7/2024).
Achmad Musafak mengatakan, sebelum pelaksanaan Ruwat Rigen yang dipusatkan di Lapangan Desa Kledung, para petani berkumpul di Lapangan Desa Batursari yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Lapangan Desa Kledung. Pada ritual tersebut, para petani membawa rigen dan nasi tumpeng.
Setelah peserta kirab sampai di Lapangan Desa Kledung, rigen dari 13 desa di Kecamatan Kledung diletakan menjadi satu di satu tempat yang telah disiapkan. Kemudian, rigen-rigen tersebut diperciki air yang diambil dari Sendang Kamulyan, Desa Kledung.
Musafak menambahkan, ritual Ruwat Rigen dilakukan para petani tembakau tersebut sebagai wujud doa permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar panenan tembakau di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro membaik.
Ritual Ruwat Rigen tersebut dilaksanakan selain untuk melestarikan tradisi yang telah turun-temurun dilakukan petani tembakau di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro. Juga, untuk menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Kledung yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonosobo.
Pratikno, salah satu petani tembakau asal Desa Kwadungan Jurang, Kecamatan Kledung mengatakan, para petani tembakau di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro berharap panenan tembakau di musim ini lebih baik. Selain itu juga, cuaca juga cerah sehingga kwalitas tembakau juga membaik.
“”Harapannya, dengan ritual Ruwat Rigen hasil panenan tembakau lebih baik. Sehingga, perekonomian petani tembakau juga meningkat,”katanya.
Ia menambahkan, ritual Ruwat Rigen tersebut digelar sebagai tanda akan dimulainya masa panen tembakau. Selain itu, juga untuk selamatan dari para petani sebelum petik tembakau. W. Cahyono