KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sembirkadipaten merupakan desa di Kecamatan Prembun, Kebumen, berlokasi dua kilometer ke arah utara dari jalan nasional.
Namun desa yang memiliki nama atau toponimi unik ini juga terlewati jalan raya provinsi menuju Waduk Wadaslintang, di perbatasan Kecamatan Padureso dan Wadaslintang, Wonosobo.
Desa tersebut belakangan ini memilkii tekad menjadi desa sentra buah. Apalagi dari Anggaran Pendapatan Belanja Desa ( APBDes ) tahun 2024 dalam program ketahanan pangan, telah mengalokasikan Rp 105 juta rupiah untuk belanja 1.000 pohon alpukat aligator dan 1.000 bibit pohon kelengkeng .
Pelaksana kegiatan Feriyanto Rabu (24/7) menjelaskan, setiap kepala keluarga (KK) di Dsea Sembirkadipaten mendapat dua bibit alpukat juga dua bibit klengkeng. Bahkan masing-masing keluarga memperoleh satu kandi pupuk.
Kepala Desa Subandiyo menambahkan, tahun lalu melalui program BRI yaitu Briliant telah mendapat 500 bibit alpukat. Kades mengharapakn, lima tahun ke depan pohon ini sudah mulai berbuah.
“Dengan banyak pohon buah yang sudah ditanam masyarakat terdahulu, Sembirkadipaten sebagai sentra buah bakal segera terwujud,”papar Subandiyo.
Tokoh masyarakat asli Sembirkadipaten Sayid Raden Hamka Gus Septadi (Gus Sep) menyambut baik program tersebut. Bahkan Gus Hamka bersemangat ikut menerima bibit buah dan mengangkut sendiri, sebagai bentuk dukungan penuh.
Kiai Hamka yang juga Penasihat DPD LDII Kebumen mengatakan, jika bibit buah alpukat dan kelengkeng diarwat dan tumbuh dengan baik, Sembirkadipaten dipastikan sebagai surga buah bagi warga. Orang akan berdatangan ke Sembirkadipaten untuk memetik buah.
“Insya Allah buah itu menyehatkan tubuh. Kami bersama warga akan berusaha maksimal merawat memupuk dan memelihara alpukat dan kelengkeng di Desa Sembirkadipaten,”tukas Gus Hamka.
Komper Wardopo