blank
Bimbingan kemandirian pelatihan pembuatan jamu tradisional (24/7/2024). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Semarang kembali melaksanakan program bimbingan kemandirian bagi klien.

Sebanyak 20 klien pemasyarakatan mengikuti bimbingan kemandirian dalam pelatihan pembuatan jamu tradisional yang berlangsung di aula Bapas Semarang, Rabu (24/7/2024).

Tujuan pelatihan ini untuk memberikan keterampilan praktis kepada para klien agar dapat mandiri secara ekonomi, setelah menyelesaikan masa bimbingan.

Joko Santoso, Kasubsi Bimbingan Kerja BKD Bapas Semarang menekankan pentingnya kemandirian bagi para klien pemasyarakatan dalam menjalani kehidupan setelah masa bimbingan. “Kami berharap pelatihan ini memberikan wawasan dan keterampilan yang bermanfaat bagi para klien dalam mengembangkan usaha mandiri di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu Kasi BKD, Aditya Putra Sarjana menyampaikan apresiasinya kepada Paulus yang telah berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para klien.

Paulus merupakan seorang yang sukses merintis usaha jamu tradisional. Dia dan istrinya berhasil mendirikan produk jamu tradisional bernama Ny Klaten Ungaran. Dalam pelatihan ini, Paulus membagikan pengetahuannya tentang berbagai jenis jamu, bahan-bahan yang digunakan, serta proses pembuatannya. Paulus juga memberikan tips dan strategi dalam memasarkan produk jamu agar dapat bersaing di pasaran.

“Kisah sukses Paulus dalam merintis usaha jamu tradisional menjadi inspirasi bagi kita semua. Ini membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, setiap orang memiliki kesempatan untuk sukses,” kata Aditya.

Para peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga melakukan praktik langsung. Mereka belajar bagaimana memilih bahan yang berkualitas, mencampur bahan-bahan dengan proporsi yang tepat, hingga teknik penyajian yang menarik. Paulus juga berbagi pengalaman tentang tantangan dan peluang dalam menjalankan usaha jamu, memberikan motivasi kepada para peserta agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi hambatan.

Salah satu peserta, klien Bapas, A, mengaku senang dapat mengikuti pelatihan ini. “Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya jadi tahu banyak hal tentang pembuatan jamu yang sebelumnya tidak saya ketahui. Ini memberi saya ide untuk memulai usaha sendiri nanti,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan nyata bagi para klien pemasyarakatan, sehingga mereka bisa lebih siap menghadapi dunia luar, dan mampu mengembangkan usaha mandiri.

Dengan digelarnya pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi angka residivisme dan membantu para klien dalam mencapai kemandirian ekonomi.

Ning S