Personel Polsek Wuryantoro bersama Tim Medis dari Puskesmas Wuryantoro, melakukan penanganan dan pemeriksaan jenazah korban gantung diri di Pohon Sambi.(Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Masyarakat Dusun Salak, Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Sabtu pagi (20/7/24), dihebohkan oleh temuan seorang kakek yang tewas gantung diri di Pohon Sambi atau Kesambi.

Kesambi (Sambi) atau Kosambi (Schleichera oleosa) adalah nama sejenis pohon daerah kering anggota Suku Sapindaceae. Memiliki sejumlah nama daerah, yang orang Sunda, Jawa dan Bali menamainya sebagai Pohon Kasambi, Kosambi, Sambi, Kecacil. Masyarakat Sumba menyebutnya sebagai Kasembi atau Kahembi). Orang Solor menamai Kabahi, Orang Alor menyebutnya Kalabai.

Pohon dari India ini diberi nama Cussambium (Coessambi-Boom) oleh Georg Eberhard Rumpf (Ilmuwan Jerman-Belanda yang tinggal 45 tahun di Ambon). Dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai gum-lac tree, Indian lac tree, Malay lac tree, Macassar oil tree, Ceylon oak, dan lain-lain. Nama-nama itu merujuk pada hasil yang diperoleh dari pohon ini, seperti lak dan minyak Makassar.

Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo dan Kapolsek Wuryantoro AKP Edi Santoso melalui Kasi Humas Polres AKP Anom Prabowo, menyatakan, korban gantung diri diidentifikasi sebagai seorang pria berinisial S (74). Lokasi gantung diri berada di atas saluran irigasi area persawahan di Dusun Salak, Desa Genukharjo, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Kronologis temuan kasus rajapati gantung diri ini, bermula saat Pukul 05.30, saat saksi adi Sularno ke sawah secara tidak sengaja melihat ada orang laki-laki gantung diri di pohon Sambi. Melihat hal tersebut, saksi kemudian memanggil warga dan melaporkan ke Perangkat Desa Genukharjo, untuk selanjutnya dilaporkan ke Polsek Wuryantoro.

Tali Sprei

Menyikapi laporan tersebut, piket siaga Polsek Wuryantoro bersama anggota Unit Reskrim dan Tim Medis dari Puskesmas Wuryantoro, segera mendatangi ke lokasi. Dari hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Wuryantoro, jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Hasil pemeriksaan menyebutkan, kakek tersebut meninggal karena mengalami henti nafas akibat jeratan tali di lehernya.

Petugas yang melakukan penanganan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), memperoleh informasi dari keluarganya bahwa korban telah pergi meninggalkan rumah sejak Jumat sore (19/7/24) sekitar Pukul 18.00. Sejak itu, Kakek S tidak kunjung kembali pulang ke rumah, hingga ada warga yang menemukan dia gantung diri. Pihak keluarga, menyatakan, selama ini Kakek S dalam keadaan baik-baik saja, dan tidak memiliki permasalahan.

Pihak keluarga korban menerima peristiwa ini sebagai musibah, dan tidak memperkenankan dilakukan autopsi pada jenazah korban. Karena itu, selesai dilakukan pemeriksaan, jenazahnya kemudian diserahkan ke pihak keluarga dengan disaksikan Perangkat Desa Genukharjo, untuk selanjutnya dilakukan pemakaman.

Petugas mengamankan barang bukti berupa tali sprei dan pakaian korban. Berkaitan hal tersebut, Polres Wonogiri mengimbau kepada masyarakat, untuk peka terhadap situasi keluarganya, tingkatkan keimanan, dan pahamilah bahwa bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah. Jangan berpikir pendek, kuatkan keimanan agar kasus bunuh diri tidak terulang lagi.(Bambang Pur)