Babinsa Koramil-01/Wonogiri Sertu Agus S (kanan) ikut serta memberikan pendampingan dalam kegiatan penyedotan septic tank yang diinisiasi USAID Indonesia Urban Resilient Water Sanitation and Hygiene (IUWASH)-Tangguh.(Pendim 0728 Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dapat mengurangi Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL). Utamanya yang dikarenakan oleh sulitnya akses air bersih dan sanitasi yang buruk. Yang dampaknya dapat memicu munculnya penyakit seperti diare kronik dan stunting.

Yang dimaksud 5 pilar STBM adalah berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Untuk pengamanan limbah cair rumah tangga, salah satu diantaranya adalah pengelolaan lumpur tinja. Caranya dengan penyedotan secara berkala dari septic tank, untuk selanjutnya dilakukan pengolahan lumpur tinja pada Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor: 3 Tahun 2014, septic tank merupakan fasilitas yang wajib ada untuk setiap jamban rumah tangga. Sedangkan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017, septic tank harus kedap air, memiliki lubang kontrol, ventilasi, pipa keluar masuk, dan dikuras secara regular.

Kegiatan pengurasan septic tank, dilakukan di Lingkungan  Kerdukepik, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini, diinisiasi USAID Indonesia Urban Resilient Water Sanitation and Hygiene (IUWASH)-Tangguh.

IUWASH Tangguh adalah proyek lima tahun untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Indonesia, dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman, serta perilaku hygiene (WASH) di daerah perkotaan yang rentan.

Kerjasama

Pegurasan septic tank dilakukan bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri. Dalam kegiatan tersebut, hadir Edy Triyanto sebagai Sosial Behaviour Change Specialist, Edy Triyanto, City Facilitator Wonogiri, Sony Suharsono, Urban Sanitation Specialist, Palgunadi, Commication & Outreach Specialist, Cahyadi.

Juga hadir Pejabat Pengendali Dampak Lingkungan DLH Kabupaten Wonogiri Yunus Ambar Nurwanta, personel dari KSM (Kader  Swadaya Masyarakat) “Go Nyawiji” Giripurwo Wonogiri diketuai Yayuk Nurwati beserta Lilis, Ngatini, Sri Mulyaningsih dan Tri Suhartini, serta Babinsa Koramil-01/Wonogiri Sertu Agus S.

Kali ini, ada 4 rumah warga yang dilakukan penyedotan septic tank-nya. Yaitu rumah Muh Sudrajat, Suparno, Harjanto dan Burhadi. Sudrajat, menyampaikan ucapan terima kasih atas penyedotan septic tank miliknya, mengingat sudah 16 tahun tidak pernah dilakukan penyedotan.

Harapannya ke depan, ini bisa menjadi contoh warga lain untuk teknik sedot septic tank WC. Pada kesempatan tersebut, Sony Suharsono, menyampaikan pemahaman tujuan 5 Pilar STBM kepada warga.

Yunus Ambar Nuwanta dari DLH Wonogiri, menyampikan, layanan sedot lumpur tinja merupakan usaha untuk menuju akses sanitasi  di Kab Wonogiri. Yang saat ini dilayani dengan sistem layanan lumpur tinja tidak terjadwal atau on call. Ke depan, akan dilayani dengan system layanan lumpur tinja terjadwal. Yang dilakukan oleh DLH atau pihak swasta yang telah bekerjasama dengan DLH, dengan tarip yang lebih ringan karena disesuaikan dengan tarif yang ada di Perda Nomor: 25 Tahun 2023, tentang pajak daerah dan retribusi daerah.(Bambang Pur)