Mahasiswa Ilkom USM memberikan pelatihan fotografi di Desa Wisata Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Semester 6 dari Universitas Semarang (USM), belum lama ini memberikan pelatihan fotografi di Desa Wisata Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Dalam kegiatan itu hadir Ketua Pengelola Desa Wisata Nongkosawit, Warsono. Ketua Panitia, Yoseva Putri mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk memotret aktivitas di lingkungan desa wisata itu.

”Desa Nongkosawit ini memiliki banyak hal yang dapat dipotensikan menjadi tempat wisata, seperti Omah Pang, Kampung Oshin, dan berbagai macam suvenir menarik yang dibuat dari tumbuhan sekitar. Selama ini kendalanya, masyarakat setempat belum memahami penggunaan gadget,” katanya.

BACA JUGA: Reuni Alumni Senior Teknik Sipil Undip Berlangsung Penuh Keakraban

Padahal, imbuhnya, melalui fotografi yang menarik dan dipublikasikan melalui sosial media, bisa membantu mempromosikan Desa Nongkosawit. ”Kami menunjukkan contoh pengambilan foto dari berbagai sudut menarik, di Desa Nongkosawit,” ujarnya.

Menurutnya, ada tiga teknik pemotretan, yakni portrait photography, commercial photography, dan travelling photography. Ketiga teknik itu saling berkaitan dan digunakan untuk mengabadikan momen, saat warga beraktivitas, memotret produk-produk hasil kerajinan tangan warga, serta spot foto yang aesthetic pada Omah Pang.

Dia berharap, masyarakat akan lebih memahami potensi Desa Wisata Nongkosawit, yang bisa dipromosaikan lewat media sosial. ”Para mahasiswa juga menjadi memiliki pengalaman berharga, karena bisa membantu memaksimalkan potensi desa wisata yang belum terjamah keindahannya ini,” ungkapnya.

BACA JUGA: Pertemuan Antartendik dan Mahasiswa Harus di Kampus

Sementara itu, Warsono menyatakan, pihaknya memberikan apresiasi kepada para mahasiswa USM, yang telah membantu membagikan pengetahuannya tentang fotografi.

”Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membantu mempromosikan Desa Wisata Nongkosawit. Dari pemerintah sudah pernah ada pelatihan peningkatan SDM dan peningkatan kualitas infrastruktur, sekarang dari akademisi membantu untuk mempromosikan,” ungkap Warsono.

Riyan