Ketua PW Aisyiyah Jateng Eny Winaryati dalam momen Milad Aisyiyah ke 107, dengan tema 'Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta' di Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Ahad 23 Juni 2024. (Foto: Diaz Aza)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jateng menyoroti pentingnya isu pendidikan, kemiskinan, krisis iklim, hingga dampak perang.

Isu-isu penting tersebut diungkapkan Ketua PW Aisyiyah Jateng Eny Winaryati dalam momen Milad Aisyiyah ke 107, dengan tema ‘Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta’ di Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Ahad 23 Juni 2024.

“Yang disorot Aisyiyah, saya kira itu apa yang saat ini adalah bagaimana sesuai tema. Tentu sangat luas karena seperti kemiskinan, dampaknya yang paling terasa yakni ibu-ibu dan anak,” kata dia.

Setelah kemiskinan, ujar Eny Winaryati, Aisyiyah Jateng ingin meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat.

“Maka perlu ada peningkatan terkait pendidikan. Literasi membaca, menulis belum maksimal maka melalui program Aisyiyah itu bisa kita tingkatkan,” kata dia

Selanjutnya, kata Eny Winaryati, dampak dari pemanasan global atau krisis iklim peperangan yang paling dirasakan yakni kaum perempuan.

“Perang di manapun yang paling terbeban jelas kaum ibu dan anak-anak karena anak-anak dan ibu-ibu,” ujar dia.

Dengan isu-isu krusial tersebut, PW Aisyiyah Jateng menyusun program-program yang akan berdampak.

Di mana Aisyiyah memiliki banyak mengelola instansi pendidikan seperti sekolah dan kampus, di lini ekonomi seperti koperasi, serta kesehatan yakni klinik dam rumah sakit.

“Bagaimana kita bisa mengentaskan kemiskinan dengan Qaryah Thayyibah. Tapi bagaimana pendidikan terus semakin baik maka kita tingkatkan pola pengelolaan pendidikan dulu yang dimiliki,” ucap dia.

Pengelolaan pendidikan yang dimaksud, yakni menggaungkannya dengan konsep-konsep yang lebih mengarah me- mengakar religius. Hal itu yang harus ditanamkan pada anak-anak.

“Selain aspek pendidikan dan pengentasan kemiskinan itu, adalah program Qaryah Thayyibah, dan keluarga sakinah. Karena orang sukses di luar tidak lepas dari apa yang terjadi di dalam rumah tangga,” ucapnya.

Lebib lanjut, Ketua Panitia Milad Aisyiyah ke 107 di Unimus, Dr Ida Zahara Adibah, kegiatan tersebut juga untuk memberikan syiar dan mempererat silaturahmi antar daerah.

“Jadi selain seluruh pimpinan Aisyiyah Jawa Tengah, juga bisa mempererat antara anggota. Pada hari ini juga diikuti berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan agenda untuk bisa menjalin sinergi yang baik antara perserikatan dengan,” ucap dia.

Untuk diketahui, dalam kegiatan Milad Aisyiyah ke 107 di Unimus itu, ada beberapa kegiatan di anntara lomba-lomba yang diselenggarakan oleh masing-masing majelis dan lembaga di tingkat provinsi Jawa Tengah yang diikuti 35 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA).

Kegiatan omba-lomba itu meliputi bidang seni budaya, pendidikan, ekonomi kesejahteraan sosial, tabligh, pendidikan kader hingga kebencanaan.

Kegiatan juga melibatkan banyak komponen seperti penguatan ekonomi baik itu bank, kemudian lembaga keuangan yang dimiliki oleh Muhammadiyah.

Selain itu hari diadakan penandatanganan kerja sama pada perguruan tinggi Muhammadiyah-Aisyah di Jawa Tengah.

Diharapankan kegiatan tersebut, bisa memberikan manfaat yakni kolaborasi yang lebih intens lagi pada kegiatan-kegiatan yang lebih masif dan nyata yang dilaksanakan oleh majelis lembaga atau amal usaha yang dimiliki oleh Aisyiyah Jawa Tengah.

Diaz Aza