Ia menambahkan, tiga juri hadir secara langsung untuk memberikan penilaian. Ketiganya yaitu Dr. Jeferson Kameo, SH, L.LM., Dr. Rini Darmastuti, S.Sos., M.Si., Yustinus Windrawanto, S.Pd., M.Pd.
Ani Oktafiana menjelaskan, proses seleksi kompetisi ini melibatkan beberapa tahap, mulai dari pendaftaran, technical meeting, penilaian abstrak dan full paper oleh juri, hingga seleksi final untuk menentukan enam besar. “Sebanyak enam kelompok dan tiga individu yang lolos telah melalui seleksi ketat berdasarkan kriteria yang ditetapkan,” imbuhnya.
Menggapai SDGs dengan berbagai program
Peserta pertama, Silvia Jultikasari Febrian dari Universitas Islam Indonesia, mempresentasikan paper-nya yang berjudul “Menggapai SDGs: Tantangan dan Solusi bagi UMKM terhadap Pinjaman Digital Predator”. Silvia mengusulkan Program Edukasi “Menyala” yang bertujuan meningkatkan literasi finansial dan teknologi bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan SDGs.
“Menyala merupakan singkatan dari Meningkatkan Edukasi dan Aplikasi Literasi Finansial, Teknologi, dan Pengelolaan Usaha bagi UMKM. Tujuan dari program ini adalah meningkatkan kemandirian UMKM, mengurangi risiko keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mendukung SDGs,” bebernya.
Sementara itu, Yesaya Brian Syahputra dari UKSW mempresentasikan “Sustainable Development Program: Synergism Integrated Farming System Implementation in Tambrauw, West Papua with a Holistic Approach”. Yesaya membahas tentang sistem pertanian terpadu yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu untuk mencapai target SDGs di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
“Program atau sistem pertanian ini dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan dengan mengimplementasikan gabungan antara pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan ilmu lainnya dalam satu kawasan,” jelasnya.
Ning S