blank
Wakil Ketua DPRD Jepara Drs H. Junarso saat memberikan samnbutan pada acara pelepasan siswa TK dan PAUD di Watuaji. Foto: Hadepe

JEPARA (SUARABARU.ID) – Saat ini kita dihadapkan pada kenyataan bahwa pembangunan karakter anak-anak perlu mendapatkan perhatian lebih  serius. Pasalnya muncul berbagai tantangan global melalui semakin merebaknya penggunaan smartphone   dikalangan anak-anak, termasuk anak-anak yang sekolah di tingkat PAUD maupun TK.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Jepara Drs H. Junarso  usai menghadiri pelepasan siswa di PAUD dan TK Mashitoh Desa Watuaji, Kecamatan Keling, Rabu (19/6-2024). Pada acara pelepasan tersebut dilepas sekitar 50 siswa oleh Kepala Sekolah, Alimah, S.Pd.

blank
Guru dan siswa TK Mashitoh Desa Watuaji yang dilepas. Foto: Hadepe

Lebih jauh Junarso mengungkapkan, pemanfaatan teknologi informasi, diantaranya melalui penggunaan gadget  yang  berlebihan akan  membuat anak menjadi pribadi yang tertutup dan mengabaikan lingkungan sekitarnya, termasuk orang tua dan saudara-saudaranya. “Ia menjadi pribadi yang tertutup, suka menyendiri, pudarnya kreativitas dan rendahnya minat belajar,” ujar Junarso.

Ini menurut Junarso menjadi persoalan yang sangat serius dan sangat  berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. “Ini tentu saja menjadi pekerjaan rumah bersama.  Bukan hanya guru tetapi juga orang tua dan seluruh pemangku kepentingan terkait,” tuturnya

blank
Pentas seni siswa TK Mashitoh Desa Watuaji Keling dalam p;elepasan siswa. Foto: Hadepe

Karena itu literasi digital menjadi sangat penting dan berarti. Rumah harus menjadi benteng pertahanan terakhir yang harus diperkuat. “Karena itu memberdayakan ibu-ibu agar melek teknologi perlu dilakukan. Bukan hanya dalam forum  guru dan  orang tua siswa, tetapi juga melalui berbagai organisasi  perempuan yang ada. Menghidupkan lagi permainan-permainan tradisional dan pembelajaran kreatif, bisa juga menjadi alternatif,” ungkap Junarso

Karena  tantangan yang sangat berat, maka pemberdayaan literasi digital terhadap orang tua perlu menjadi gerakan bersama. “Kami akan menyampaikan persoalan ini  pada organisasi perangkat daerah terkait,” ujarnya.

Disamping itu Junarso juga mengungkapkan, fihaknya akan  minta kepada Pemerintah Daerah untuk lebih memberikan perhatian terhadap pendidikan PAUD dan TK mulai tenaga kependidikan hingga saranan dan prasarannya.”Sebab periode usia dibawah 5 tahun adalah periode emas tumbuh kembang anak atau yang sering disebut dengan golden age,” terangnya

Hadepe