Peserta pertemuan pendampingan Pilar 4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2024. Foto: Asrori, Rabu 12 Juni 2024

JEPARA (SUARABARU.ID) – Kabupaten Jepara kembali meneguhkan komitmennya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan menggelar Pertemuan Pendampingan Pilar 4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2024, Rabu (12/6-2024).  Pertemuan berlangsung di aula Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara

Poster Pertemuan Pendampingan Pilar 4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2024, Foto: Asrori, Rabu (12/6-2024).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH. Bdn menekankan betapa pentingnya kolaborasi seluruh pihak dalam mencapai tujuan sanitasi yang lebih baik. “Program ini adalah wujud nyata dari komitmen kita semua untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. STBM bukan hanya tentang fasilitas fisik, tetapi juga tentang mengubah perilaku masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan dan kesehatan,” ungkapnya.

Pemerintah Indonesia melalui program STBM telah berupaya keras meningkatkan akses sanitasi layak dengan strategi yang melibatkan perubahan perilaku masyarakat secara kolektif. “Kita harus lebih strategis dalam mempromosikan kesehatan sanitasi dan higienis untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat,” lanjut Dr. Mudrikatun.

Retno Kusbandiyah, SKM, pemateri dalam Pendampingan Pilar 4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2024, Foto: Asrori, Rabu (12/6-2024)

Pertemuan Pendampingan Pilar 4 STBM kali ini difokuskan pada penggunaan dan pengelolaan air bersih serta limbah rumah tangga. Program ini mencakup berbagai aspek penting seperti Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga.

Yang menarik dari program ini adalah upayanya yang tidak hanya menargetkan perbaikan sanitasi tetapi juga berkontribusi signifikan dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Jepara. Menurut Dr. Mudrikatun, sanitasi yang buruk adalah salah satu penyebab utama tingginya angka stunting di Indonesia. “Dengan memperbaiki sanitasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan, kita dapat mengurangi risiko stunting pada anak-anak kita,” paparnya.

Pertemuan Pendampingan Pilar 4 Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tahun 2024, Foto: Asrori, Rabu (12/6-2024)

Ia berharap kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi media strategis untuk mereview pelaksanaan program STBM dan merumuskan langkah-langkah efektif untuk mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh. “Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi titik balik yang lebih efektif, terkoordinasi, dan terarah untuk mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh,” tambah Dr. Mudrikatun.

Melalui kegiatan ini, masyarakat Jepara diharapkan semakin sadar akan pentingnya sanitasi yang baik dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak. “Diharapkan dengan fasilitas ini, segera ada langkah nyata untuk mempercepat pencapaian pilar-pilar STBM selain pencapaian Open Defecation Free (ODF),” ungkap Dr. Mudrikatun.

Hadi Wibowo, S.Kep., Ners. MM narasumber dari Subkor Kesling, Foto: Asrori, Rabu 12 Juni 2024

Beberapa narasumber menyampaikan gagasannya dalam pertemuan ini.. Hadi Wibowo, S.Kep., Ners. MM, Subkor Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, dalam paparannya, menekankan pentingnya pendekatan berbasis masyarakat dalam mengatasi masalah sanitasi dan stunting. “Pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan saniter harus melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Pemicuan adalah kegiatan yang menggugah niat dan kemauan seseorang atau kelompok untuk berbuat sesuatu dengan kemauannya sendiri tanpa paksaan dari luar,” jelasnya.

Hadi Wibowo juga menyoroti indikator kinerja teknis upaya kesehatan lingkungan Kabupaten Jepara untuk tahun 2023-2026 yang mencakup target persentase desa yang dilakukan verifikasi Desa STBM, persentase sarana air minum yang diawasi, persentase kepemilikan jamban sehat, dan akses rumah sehat. “Dengan pendekatan pemicuan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sehingga dapat menurunkan angka stunting,” tambah Hadi Wibowo.

Retno Kusbandiyah, SKM, Pejabat Fungsional Sanitasi Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara menyampaikan Pedoman Pelaksanaan STBM Tahun 2024. Dalam presentasinya, ia menjelaskan lima pilar STBM yang menjadi fokus utama program ini: Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengolahan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT), dan Pengelolaan Air Limbah Domestik Rumah Tangga (PALDRT)

Untuk tahun 2024, ada peningkatan target sebesar 70% dari parameter empat pilar STBM lainnya, yaitu CTPS, PAMMRT, PSRT, dan PALDRT, yang sebelumnya ditargetkan 50%. Sementara itu, target pilar pertama, Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), tetap 100%. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan pencapaian di semua pilar STBM guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan menurunkan angka stunting di Jepara,” ujar Retno Kusbandiyah.

Sementara Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif untuk mendukung program STBM. “Menjaga lingkungan desa agar bersih, sehat, dan nyaman untuk generasi masa depan sangatlah penting. Kami mendorong pembentukan unit usaha pengelolaan dan pengolahan sampah produktif baik milik kelompok atau desa dalam bentuk BUMDes,” ungkap perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup.

Dinas Lingkungan Hidup menekankan bahwa upaya pengelolaan sampah harus melibatkan seluruh elemen masyarakat dan swasta. “Peran serta masyarakat dalam pengurangan sampah, pemilahan sampah, dan penggunaan kembali sampah sangat krusial. Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR) juga akan sangat membantu dalam pengelolaan sampah,” tambahnya

Semangat kebersamaan dan kolaborasi yang tercermin dalam kegiatan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Jepara. Melalui upaya berkelanjutan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, Jepara optimis menuju masa depan yang lebih bersih, sehat, dan bebas stunting.

Dengan dukungan semua pihak dan kesadaran kolektif yang semakin meningkat, kita semua berharap Kabupaten Jepara bisa menjadi contoh sukses dalam upaya menurunkan angka stunting dan menciptakan generasi penerus yang sehat dan cerdas.

Hadepe – Asrori