Penerangan Kodim (Pendim) 0728 Wonogiri, Pelda Indra, mengabarkan, Sertu Parjito dari Koramil-24/Puhpelem turut serta menjadi peserta pelatihan. Ikut hadir memberikan sambutan, Lurah (Kepala Kelurahan) Giriharjo, Tarmin.
Menurut Lurah Tarmin, pelatihan budidaya Maggot bertujuan untuk membantu masyarakat Giriharjo, dalam pengolahan sampah. Harapannya, peserta pelatihan mendapatkan bekal pemahaman dan tambahnya pengetahuan tentang pengelolaan sampah benar. Utamanya jenis sampah organik dan limbah rumah tangga warga, termasuk untuk mendapatkan nilai tambah dari aspek ekonomis.
Titik Iswanti, selaku nara sumber, menyampaiknan, tujuan budidaya Maggot dapat mengurangi serta memanfaatkan sampah organik rumah tangga. Sebab, sampah rumah tangga menjadi makanan Maggot atau larva, sehingga kebersihan lingkungan dapat terjaga.
Kata Titik, bila dapat mengelola sampah organik agar terurai oleh Maggot yang dibudidayakan, maka warga akan mendapatkan nilai tambah bersifat ekonomis. Sehingga, dapat memperoleh keuntungan secara ganda. Satu sisi dapat menjadi alternatif penanganan sampah, sehingga mampu menciptakan lingkungan menjadi sehat.
Nilai Plus
Di sisi lain, warga akan mendapatkan nilai tambah dari aspek ekonomis. ”Keunggulan membudidayakan Maggot, adalah minim pengeluaran tetapi menghasilkan nilai plus,” tandas Titik. Hasil budidaya Maggot dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak piaraan, seperti burung dan juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan.
Waktu membudidayakan Maggot membutuhkan waktu antara 14-21 hari. Sertu Parjito, berharap, pembudidayaan Maggot dapat dikembangkan menjadi peluang bisnis yang dapat mendatangkan penghasilan.
Maggot adalah larva yang dapat berperan sebagai pengurai efektif. Berperan dalam mengurai materi organik yang sudah mati, seperti bangkai hewan dan sisa-sisa tumbuhan. Meski wujudnya terlihat menakutkan, tapi Maggot memiliki banyak peran penting.
Bambang Pur