blank
Peserta FGD Pengembangan Wilayah Jawa Tengah Selatan di Cilacap, Kamis 30/5.(Foto:SB/UMNU Kbm)

CILACAP (SUARABARU.ID) – Rektor Uiversitas Maarif Nahdlatul Uama (UMNU) Kebumen yang juga Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI mengusulkan Kebumen sebagai pusat kota atau ibu kota Provinsi Jawa Tengah Selatan (Jasela).

Imam Satibi menyampaikan gagasan tersebut pada Focus Group Discussion (FGD ) Percepatan Pengembangan Wilayah Jasela yang diselenggarakan di Museum Soesilo Soedarman, Kecamatan Sampang, Cilacap, Kamis (30/5).

Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari perguruan tinggi  dan pemerintah daerah se Jasela.

Menurut Imam Satibi, daerah kabupaten di Jawa Tengah Selatan secara kajian akademik banyak mengalami hambatan dan kendala  yang sama. Misanya, kendala pengembangan kemaritiman, pertanian dan UMKM.

Padahal Imam menilai jumlah penduduk yang sangat padat di satu sisi menjadi potensi Jasela. Namun juga menjadi penyebab disparitas atau ketimpangan dalam kebijakan fiskal yang berdampak pada kemiskinan struktural berkepanjangan.

Pria yang awalnya aktivis LSM di Kebumen itu berpendapat, harus ada solusi permanen dalam waktu stratejik atau jangka panjang. Pada prinsipnya, Jawa selatan harus menjadi perhatian yang besar bagaimana mengembangkan daerah tersebut agar sejajar dan berimbang dengan Pantura atau Semarang dan Solo.

Solusi Pemerataan Wilayah

“Saya kira pemekaran provinsi di Jateng Selatan ini rasional dan menjadi solusi bagi pertumbuhuan dan pemerataan wilayah. Apalagi jarak Cilacap maupun Kebumen ke Semaarng sangat jauh dan itu memakan energi, tidak efisien bagi investor,”tandas dia.

Imam pun mengusulkan alasan Kebumen menjadi altenatif Ibu Kota Provinsi Jasela. Pertimbangannya karena wilayahnya tepat di tengah, memiliki daeran agraris dan pantai, serta lahan yang mencukupi untuk penataan kota dan wilayah. Belum lagi akses jalan sangat mendukung ke semua kabupaten tetangga.

Apalagi bakal dilalui proyek strategis  jaringan jalan tol Jabar-Cilacap-Yogyakarta. Bahkan kini ada pengembangan taman bumi atau geopark Kebumen menjadi Unesco Global Geopark serta telah ada kampus alam geologi BRIN di Karangsambung yang menjadi studi lapangan  mahasiswa geologi se Indonesia.

FGD di Cilacap tersebut menghadirkan pembicara utama Prof Dwisuryo Indroyono Soesilo, Dr Abdul Kholik dan Dr Djoko Hartoyo serta Serulingmas. Acara ini diselenggarakan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi bekerja sama dengan Museum Soesilo Soedarman.

Unsur Pemerintah dan Perguruan Tinggi yang ikut hadir dari Kabupaten Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Banjarnegara dan Purworejo. Sebelumnya, forum ini dinamai Barlingmascakebpur.

Komper Wardopo