JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam upaya menggali inovasi pemanfaatan limbah PLTU yang ramah lingkungan, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangkit Tanjung Jati B melaksanakan studi banding ke PLTU Pacitan pada Selasa (21/5). Kegiatan ini difokuskan pada pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) atau material sisa pembakaran batu bara sebagai pupuk.
Kegiatan studi banding ini diikuti oleh Tim Lingkungan, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta perwakilan kelompok tani dan ternak mitra binaan PLN UIK Tanjung Jati B dari Desa Sumanding dan Desa Tubanan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempelajari secara langsung praktik pemanfaatan FABA sebagai pupuk yang telah berhasil diterapkan di PLTU Pacitan.
FABA selama ini dikenal sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan. Namun, PLTU Pacitan telah mengembangkan inovasi dengan memanfaatkan FABA sebagai pupuk untuk pertanian dan perkebunan.
“Pemanfaatan FABA sebagai pupuk merupakan terobosan baru yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kami berharap studi banding ini dapat menambah wawasan untuk diterapkan di Tanjung Jati B,” ungkap General Manager PLN UIK Tanjung Jati B, Dony Ocniza.
“Studi banding ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengoptimalkan pemanfaatan FABA sebagai pupuk, sesuai dengan Dokumen Rincian Teknis (DRT) Pemanfaatan FABA PLN UIK Tanjung Jati B,” imbuh Dony.
Selama kegiatan studi banding, peserta mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung proses pengolahan FABA menjadi pupuk, serta hasil panen dari tanaman yang menggunakan pupuk FABA. Selain itu, peserta juga berdiskusi dengan tim PLTU Pacitan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pemanfaatan FABA.
PLN UIK Tanjung Jati B berharap, melalui studi banding ini, dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para peserta dalam memanfaatkan FABA sebagai pupuk. Dengan demikian, pemanfaatan FABA dari PLTU Tanjung Jati B sebagai pupuk dapat semakin optimal, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Hadepe