Rumah yang dibangun dengan FABA

JEPARA (SUARABARU.ID)  – PLN UIK Tanjung Jati B turut berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) “Pemanfaatan Teknologi Hijau untuk Perumahan” yang diselenggarakan di BPKAD Provinsi Jawa Tengah, Semarang. pada Selasa, 14 Mei 2024. FGD ini bertujuan untuk membahas pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), material sisa proses pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan.

Focus Group Discussion (FGD) “Pemanfaatan Teknologi Hijau untuk Perumahan” yang diselenggarakan di BPKAD Provinsi Jawa Tengah, Semarang

FGD dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kementerian PUPR, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman dari beberapa kabupaten di Jawa Tengah, Akademisi dari berbagai universitas (UNDIP, UNNES, UNTAG, UNSOED), serta Forum Komunikasi Developer Jawa Tengah.

Dalam FGD ini, PLN UIK Tanjung Jati B memaparkan potensi pemanfaatan FABA sebagai substitusi bahan bangunan konvensional. FABA telah terbukti memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembuatan batako, paving block, material subgrade, material subbase, perkerasan beton, beton pra cetak, subtitusi agregat, mortar dan lain-lain. Selain itu, pemanfaatan FABA juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan dari limbah batu bara.

Selama beberapa tahun terakhir, PLN UIK Tanjung Jati B telah mengembangkan dan mempromosikan pemanfaatan FABA sebagai bahan substitusi dalam pembangunan infrastruktur. “Kami melihat potensi besar dari FABA sebagai solusi konstruksi yang terjangkau dan berkelanjutan. Melalui FGD ini, kami berharap dapat membagikan pengalaman serta mendorong pemanfaatan FABA dalam pembangunan perumahan di Jawa Tengah,” ujar Dony Ocniza, General Manager PLN UIK Tanjung Jati B.

Dari FGD ini menghasilkan beberapa poin penting kesimpulan yang antara lain adalah bahwa FABA merupakan program ramah lingkungan yang murah, biaya pembangunan rumah FABA lebih murah dibanding konvensional, perlunya dibentuk UMKM-UMKM binaan untuk mengelola FABA, dan juga rencana pembuatan Rumah Susun Sederhana Sewa (Ruspin) dengan FABA.

PLN UIK TJB berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan teknologi hijau dalam sektor perumahan. Melalui pemanfaatan FABA, PLN UIK TJB berharap dapat berkontribusi dalam mewujudkan perumahan yang lebih terjangkau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Hadepe