blank
Dua orang pengunjung pameran lokakarya Kolektif Hysteria menjajal merasakan sensasi permainan game interaktif Musuh Kota karya salah satu peserta workshop, Jumat (24/5/2024) malam. Foto: hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kolektif Hysteria kembali mengadakan pameran hasil workshop atau lokakarya, berbentuk game interaktif di Grobak Art Kos|Hysteria, Jl. Stonen No.29, Bendan Ngisor, Gajahmungkur.

Pameran Game ‘Musuh Kota’ tersebut, dihelat selama seminggu penuh. Yakni sejak hari Selasa (30/4/2024) hingga hari Selasa (7/5/2024) mendatang.

Game ‘Musuh Kota’ sendiri merupakan ciptaan para anggota Artlab, salah satu platform yang menjadi media produksi dan eksperimen artistik dari Kolektif Hysteria.

Tyok Hari selaku pengembang game atau game developer dari ‘Musuh Kota’ menyebut, jika konsep permainan yang disuguhkan adalah game interaktif.

Sebab, game ini awalnya diperuntukkan sebagai salah satu bagian dari Tur DITAMPART 2024 ke 17 kota/ kabupaten.

Sehingga, ia mencoba menciptakan game dengan konsep yang sederhana, fleksibel dan tentunya diperuntukkan bisa interaktif dengan pengunjung yang datang untuk bermain game.

“Memang konsepnya game interaktif, para pengunjung bisa merasakan secara langsung game ini melalui sensor gerak tubuh,” ungkap Tyok Hari.

Dalam kesempatan itu, Tyok Hari menjelaskan jika Game ‘Musuh Kota’ yang dipamerkan, merupakan hasil dari kolaborasi dengan para peserta workshop.

“Ini karakternya agak berbeda dari yang kemarin yang dibawa di Tur Ditampart. Kalau kemarin karakter musuh memakai Bajak Laut, kali ini diganti dengan Monster Otak,” jelas Tyok Hari.

Untuk karakter pemainnya, juga diganti dengan peserta workshop di segmen lokakarya sebelumnya.

Karakter ‘Otak’ dipilih, setelah melihat adanya kecenderungan kemalasan membaca yang dialami oleh mayoritas anak sekarang, dengan mengambil sampel diskusi dengan para peserta lokakarya.

Kemalasan membaca itu selanjutnya dijadikan konsep untuk membuat karakter ‘musuh’ dalam game, dengan menambahkan objek buku sebagai senjatanya.

Meskipun begitu, Tyok Hari menegaskan bahwa konsep dan tipe permainan masih sama. Para pemain harus menggerakkan beberapa bagian tubuhnya untuk berlari, roll, maupun menyerang monster dalam game.

Gerak tubuh yang aktif itu kemudian mengingatkan Andy, salah satu pengunjung pembukaan pameran, terhadap game Pump It Up yang biasanya ada di mall.

“Bedanya, kalau Pump It Up kan kita joget-joget buat nginjek tombol sesuai arahan not lagunya, kalau ini kita gerak-gerakin badan gitu,” kata Andy.

“Jadi kek kita bisa sekalian olahraga gitu loh, karena harus gerak kan,” lanjut mahasiswa semester akhir dari jurusan Sastra Indonesia, Universitas Diponegoro, Semarang tersebut.

Agenda Pameran “Ngegame Terus” merupakan salah satu segmen dari program Untuk Perhatian #7, sekaligus menjadi rangkaian acara menuju peringatan Hari Ulang Tahun Kolektif Hysteria ke-20.

Purna Cipta Nugraha, selaku Project Manager Program Untuk Perhatian #7 menambahkan, jika agenda tersebut juga masuk dalam Event Strategis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI, di bawah naungan Dana Indonesiana.

“Kebetulan memang ada 3 segmen agenda dari Program Untuk Perhatian #7, salah satunya adalah pameran ini. Karena sebelumnya kita ada Showcase Game Jam ‘Musuh Kota’ dan workshop dengan para partisipan,” pungkasnya.

Game ‘Musuh Kota’ dan hasil lokakarya akan ditampilkan kembali, sebagai bagian dari puncak Pameran DITAMPART 2024 pada hari Sabtu 25 Mei 2024.

Hery Priyono