blank
Lukisan sejarah Pangeran Diponegoro, salah satu koleksi Museum Mandala Bhakti. Foto: Rafika

KOTA Semarang memiliki beberapa museum. Ada Museum Ranggawarsita di kawasan Kalibanteng Semarang Barat, Kemudian ada museum jamu milik Jamu Jadi di Sroondol, Banyumanik. Kemudian ada lagi Museum Mandala Bhakti yang berada di jantung kota dekat Tugu Muda Semarang.

Museum Mandalam Bhakti adalah sebuah destinasi sejarah yang layak dikunjungi bagi mereka yang ingin mengenal lebih dekat perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Museum ini dibangun untuk menghormati dan mengabadikan semangat perjuangan para prajurit TNI dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Museum ini menampilkan lukisan-lukisan sejarah Pangeran Diponegoro yang menggambarkan perjalanan hidupnya sejak kecil hingga wafat seperti yang terlihat pada gambar yang diambil pada Kamis (23/5/2024).

Lukisan-lukisan ini menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung yang ingin menyaksikan visualisasi sejarah sang pahlawan nasional. Lukisan-lukisan ini dipajang dengan apik, memberikan nuansa historis yang mendalam bagi siapa saja yang melihatnya.

Selain lukisan-lukisan sejarah, Museum Mandala Bhakti juga memamerkan berbagai senjata peninggalan perjuangan. Namun, semua senjata yang dipamerkan hanyalah replika.

“Ini senjata-senjatanya replika semua, yang asli itu kursi Ahmad Yani di belakang,” jelas seorang petugas TNI yang sedang piket.

Kursi asli yang digunakan oleh Jenderal Ahmad Yani ini menjadi salah satu artefak bersejarah yang paling berharga di museum ini.

Tiket Cuma Rp 5 Ribu

Museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga 15.30 sore, dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya Rp 5 ribu per orang. Hal ini membuat museum ini mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, dari pelajar hingga wisatawan umum yang ingin belajar tentang sejarah perjuangan bangsa.

blank
Museum Mandala Bahkti di kawasan Tugu Muda Semarang, dulu bangunan ini merupakan Markas Kodam VII/Diponegoro yang kemudian menjadi Koodam IV/Diponegoro, kini dijadikan museum. Foo: Rafika Zahra Aranti

Biasanya, museum ini menyediakan tour guide yang siap memandu pengunjung dan memberikan informasi mendalam tentang setiap koleksi yang ada. Namun, pada hari libur dan hari besar, petugas yang berjaga adalah anggota TNI yang sedang piket, sehingga pengunjung tetap bisa mendapatkan penjelasan yang informatif dan mendetail tentang sejarah yang dipamerkan.

Museum Mandala Bhakti sempat tutup sementara selama pandemi covid-19 lalu dan baru dibuka kembali pada tahun 2021. Penutupan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah penyebaran virus.

Sebelumnya, museum ini juga sempat direnovasi sekitar tahun 2019. “Sempet direnov ini tahun 2019, kalau isinya sama aja, cuma bangunannya yang diperbaiki sama dicat ulang,” tambah petugas yang berjaga.

Renovasi ini dilakukan untuk memperbaiki dan mempercantik bangunan museum agar tetap nyaman dan menarik bagi para pengunjung.

Dengan koleksi yang kaya akan nilai sejarah dan suasana yang menyuguhkan nuansa perjuangan, Museum Mandala Bhakti menjadi salah satu tempat edukatif yang penting di Semarang.

Melalui museum ini, generasi muda dapat belajar dan mengapresiasi perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Museum ini tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak sejarah, tetapi juga menjadi saksi bisu dari semangat dan pengorbanan para pejuang yang telah membela tanah air.

Rafika Zahra Aranti-Mg