blank
Wabup Wonogiri, Setyo Sukarno (kedua dari kanan) menyerahkan anugerah Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI Joko Widodo, kepada para ASN yang penuh kesetiaan, disiplin dan pengabdian tanpa cela. Untuk kategori 30 tahun, 20 tahun dan 10 tahun.(Dok.Prokopim Pemkab Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Dengan merefleksi sejarah perjuangan yang dijiwai kebersamaan dan dilakukan secara kolektif, maka bentuk rintangan apa pun tak akan mematahkan semangat. Yakni semangat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Ditegaskan, menjadi dambaan bagi Wonogiri untuk menjadikan masyarakatnya makin sejahtera. Yakni dengan membuka seluas-luasan semua elemen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk memberikan peran dan kontribusinya dalam upaya mewujudkan Wonogiri yang maju, mandiri dan sejahtera.

Demikian dikedepankan oleh Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Setyo Sukarno, Senin (20/5), saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-116 Tahun 2024 yang disatukan dengan peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke-283.

Sebagai Inspektur Upacara, Wabup Setyo Sukarno, tampil membacakan sambutan tertulis Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Bertindak sebagai Periwra Upacara Kabag SDM Polres Wonogiri, Kompol Marwanto. Komandan Upacara, dipercayakan kepada Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Edy Prasetyo.

Dalam rangakaian upacara peringatan Harkitnas dan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri tersebut, Wabup Setyo Sukarno berkenan menyerahkan tropi dan hadiah kepada Kepala Desa (Kades) Sulino dari Desa Baleharjo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Ini berkaitan dengan Baleharjo menjadi juara pertama lomba desa Tahun 2024 tingkat Kabupaten Wonogiri.

Ikut hadir Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, Dandim 0728 Letkol (Inf) Edi Ristriyono beserta jajaran Forkompimda, para pimpinan Dinas dan Instansi, Ketua Bhayangkari dan Ketua Persit Kartika Candra Kirana Wonogiri.

Sambernyawa

Pengibar Bendera Merah Putih, dilakukan Personel Purna Paskibra dan Pembacaan Doa oleh Kasi Binmas Islam Kantor Kemenag Wonogiri, Mursidi. Upacara diikuti oleh peleton dari TNI dan Polri, Korpri, PGRI, ASN dari berbagai dinas instansi, Pramuka, OSIS, Peleton Berbusana Tradisional, mahasiswa dan Linmas.

blank
Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Edy Prasetyo (kiri depan) tampil menjadi Komandan Upacara pada peringatan Harkitnas Tahun 2024 yang disatukan dengan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke-283 di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri.(Dok.Prokopim Pemkab Wonogiri)

Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Tampil pula Drum Band Corps Bahana Giri Laksita (BGL) di bawah Penanggung Jawab Kepala SMP Negeri 2 Wonogiri, Utami Padri Astuti, dengan Koordinator Tarmo MPd.

Upacara diawali dengan pembacaan sejarah singkat Hari Jadi Kabupaten Wonogiri oleh petugas dari Bagian Prokopim Pemkab Wonogiri. Sejarah hari jadi Kabupaten Wonogiri, erat kaitannya dengan perjuangan RM Said (Pangeran Sambernyawa) ketika melawan ketidakadilan keraton dan penjajah Belanda.

Saat itu, Pangeran Sambernyawa memilih Makuwon (tempat membangun kekuatan perjuangan) bersama Punggawa Baku Kawan Dasa Jaya (pengikut setia berjumlah 40 orang), di Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Ini menjadi embrio berdirinya pemerintahan pertama di Wonogiri.

Momentum lahirnya embiro pemerintahan di Ngalroh tersebut, terjadi pada Hari Rabu Kliwon Tanggal 3 Rabiulawal (Mulud) Tahun Jimakir Windu Sengara, dengan Candra Sengakala Rasa Retu Ngoyag Jagad (1666), atau dalam Kalender Masehi bertepatan Tanggal 19 Mei 1741 dengan Surya Sengkala Kahutaman Sumbering Giri Linuwih.

Tanggal 19 Mei ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Wonogiri, dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor: 5 Tahun 1990. Hari jadi Kabupaten Wonogiri, menjadi momentum sejarah yang setiap tahun diperingati. Peringatan momentum bersejarah ini, ikut ditandai dengan dikeluarkannya Pataka Lambang Daerah Sabda Sakti Nugrahaning Praja, yang dibawa oleh regu sembilan Satpol-PP Kabupaten Wonogiri.
Bambang Pur