Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih bersama para Pimpinan Aisyiah Jateng dan Kedu pada Wisata Dakwah Aisyiah di Alun-alun Pancasila, Minggu 19/5.(Foto:SB/Prokopim Kbm)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)– Puluhan ribu warga Muhammadiyah memeriahkan kegiatan Wisata Dakwah Aisyiyah yang dihelat Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) se-eks Karesidenan Kedu di Alun-alun Pancasila Kebumen, Minggu (19/5).

Ribuan warga Muhammadiyah tersebut sudah memadati jalanan Kota Kebumen yang mengarah ke Alun-alun Pancasila sejak pagi sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas di beberapa titik. Terutama di Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan HM Sarbini.

Acara yang digelar rutin setahun sekali ini dilaksanakan secara bergilir di antara PDA se-eks Karesidenan Kedu. Setelah sempat dihentikan sementara karena Pandemi Covid-19, Wisata Dakwah Aisyiyah bisa kembali digelar di Kota Kebumen menjadi tuan rumah.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto hadir langsung bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Ketua Tim Penggerak PKK Kebumen Iin Windarti, Forkompimda, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir, Ketua Pimpinan Aisyiyah Jawa Tengah Eny Winaryati, dan para Ketua dan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Kedu.

Bupati pun menyambut baik diselenggarakannya kegiatan Wisata Dakwah Aisyiyah  di Kebumen. Menurutnya, kegiatan tersebut menjadi bukti Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah organisasi Islam yang mempunyai kontribusi besar terhadap umat dan bangsa negara.

Bupati Arif Sugiyanto didampingi Ketua PDM Kebumen Puji Handoko memasuki Alun-alun Pancasila, Minggu 19/5 pagi.(Foto:SB/Prokopim Kbm)

Pihaknya juga menyampaikan apresiasinya kepada Aisyiyah atas segala daya dan upayanya, dan berharap kiprah Aisyiyah dapat menjadi inspirasi dan memacu semangat organisasi wanita pada umumnya untuk turut andil berkiprah di jalan dakwah amar ma’ruf nahi munkar pada segala lini kehidupan.

“Hari ini kita melihat Aisyiyah telah menjalankan dakwah Islamiah di tengah-tengah masyarakat selama 107 tahun. Usia yang tidak lagi muda, dan spirit dakwah Islam, sosial dan ekonomi yang dimotori Aisyiyah akan terus berjalan abadi,”ujar Arif Sugiyanto.

Sebagai bentuk apresiasi atas jalan dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah, pihaknya akan memberikan hibah sebanyak Rp 800 juta untuk Aisyiyah, dan Rp 1 Miliar untuk Muhammadiyah Kebumen. “Saya kira kiprah Muhammadiyah di Kebumen untuk tidak perlu diragukan lagi melalui amal sosial dan amal usahanya,”tandasnya.

Bupati berpesan kepada ribuan peserta yang hadir agar tidak lupa berwisata ke Kebumen. Menurutnya, kegiatan ini dipandang positif karena turut serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Panitia juga menyediakan puluhan stan untuk ekspo UMKM.

“Saya ucapakan terima kasih dengan kegiatan ini kunjungan wisata di Kebumen semakin meningkat. Perekonomian di Kebumen meningkat. Saudara-saudara kita dari Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo, silakan menikmati indahnya Kebumen. Di sini ada gua, waduk, pantai, river tubing, semua ada di sini, jangan lupa mampir dan beli oleh-oleh khas Kebumen,”tururnya.

Kontribusi Nyata

Eny Winaryati dalam sambutannya menyampaikan,Aisyiyah yang tahun ini sudah melampaui 107 tahun usianya telah berkontribusi nyata di Jawa Tengah. Mempunyai kurang lebih 3.000 TK ABA, 48 Panti Asuhan, 7 RS Aisyiyah yang besar, 11 Sekolah Dasar, 7 Rumah Sakit yang besar dan 50 Klinik.

Lebih lanjut Eny menyampaikan bahwa tujuan Aisyiyah adalah mewujudkan masyarakat Islam sebenar-benarnya yang harus dimulai dari keluarga.

“Keluarga sakinah adalah dambaan semua orang. Maka di era informasi, globalisasi ini kita harus memperkuat ketahanan keluarga kita,” terang Eny.

Ketua Asiyiyah Jawa Tengah itu mengajak seluruh anggota Aisyiyah yang hadir untuk berjihad mewujudkan keluarga sakinah. “Dalam keluarga sakinah akan terwujud anak-anak soleh dan solehah yang akan meneruskan tongkat estafet dakwah dan mengisi Indonesia menjadi negeri baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur,”lanjut Eny.

Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir dalam tausiyahnya menyampaikan, prinsip dakwah di Muhammadiyah adalah mudah dan menggembirakan.

“Agama Islam dalam pandangan Muhammadiyah tidak harus dipahami dengan cara yang sulit, cara yang mudah bahkan lebih dari sekedar mudah, agama harus ditampilkan dalam cara yang menggembirakan,”ujar Tafsir.

Lebih lanjut Tafsir menyampaikan Wisata dakwah ini untuk membangun tali silaturahmi di antara warga Muhammadiyah dan wujud dakwah Muhammadiyah dalam rangka membangun prinsip dakwah Muhammadiyah yaitu mudah dan menggembirakan.

“Oleh karena itu bapak ibu hari ini harus gembira dakwah karena dakwah tapi disertai suasana rekreatif,”imbuh Tafsir.

Komper Wardopo