Oleh: Roshif Arwani
JEPARA (SUARABARU.ID)- Lafazd Basmalah (بَسْمَلَة) atau Bi-smi llah ( بِسْمِ ٱللَّٰهِ) yang tercantum di dalam Al-quran mempunya makna dan rahasia yang sangat luar biasa. (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ) yang artinya “dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” mempunya keagungan serta fadilah dan ditulis oleh banyak ulama di beberapa kitab.
Diceritakan dalam sebuah hadits ketika Nabi Adam mendapatkan wahyu yang berupa basmalah maka Nabi Adam bertanya pada Malaikat Jibril. Maka terjadilah dialog antara Nabi Adam dan Malaikat Jibril.
“Ya Jibril nama apa ini, yang Allah awali wahyunya dengan nama ini”, tanya Nabi Adam.
Kemudian Jibril menjawab, “Ya Adam, ini adalah nama yang Allah angkat langit dan bumi. Dengan nama ini, Allah mengalirkan air dengan nama ini, Allah menguatkan gunung dengan nama ini, Allah menetapkan bumi dengan nama ini, dan Allah menguatkan hatinya para mahluk dengan nama ini”, jawab Jibril.
Sedangkan di dalam kitab Attuhfah Almardliyah diterangkan barang siapa yang mengajarkan basmalah pada anak kecil dan anak tersebut bisa mengucapkannya maka Allah menjanjikan surga pada tiga orang tersebut, yaitu menjanjikan surga pada guru yang mengajarnya, pada kedua orang tuanya dan pada anak kecil itu sendiri.
Di dalam kitab Is’adurrofiq diterangkan bahwa Basmalah merangkum semua makna yang ada didalam kitab Samawi. Perlu diketahui bahwa makna semua kitab samawi terrangkum di dalam Alqur’an, semua makna yang ada didalam Alqur’an terangkum di dalam surat Alfatihah, semua makna yang ada didalam surat Alfatihah terangkum di dalam basmalah, semua makna yang ada di dalam basmalah terrangkum didalam huruf (ba’nya) basmalah, dan makna yang ada di dalam (ba’) basmalah terangkum di dalam titiknya (ba’) basmalah.
Di dalam kitab Syarah Ihya’ Ulumiddin, karya Imam Al-Gahazali, menyebutkan wajib bagi pengarang kitab menyebut tiga perkara di dalam kitabnya yaitu menyebut basmalah , hamdalah , dan sholawat.
Lebih lanjut Al-Ghazali menyebut empat perkara yang bersifat jaiz yaitu menyebut atau memuji keagungan fan atau karya kitab yang dikarang. Alasan mengarang kitab, memberi nama kitab yang dikarang dan menerangkan bab atau fasal yang ada di dalam kitab.
Menurut Assyaikh Nawawi banten lafadz Basmalah tersusun dari 4 kalimah yang mengandung banyak isyaroh diantaranya yaitu, barang siapa yang membaca basmalah maka Allah swt akan memberi pertolongan padanya dan terhindar dari gangguan syaithon dari 4 arah yaitu gangguan dari arah depan, belakang, kanan dan kiri.
Barang siapa yang membaca basmalah maka Allah swt akan mengampuni dosa kemaksiatan yang telah dilakukan pada 4 keadaan yaitu pada keada’an sendirian, bersama orang banyak, malam dan siang.
(Penulis adalah pengurus Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah JATMAN MWC NU Tahunan dan Ketua FKPP Jepara)