Candi Joglo Semarang di Desa Krangganharjo, Toroh, Grobogan menjadi destinasi penting wisata budaya. Foto: Tya Wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID)  – Kabupaten Grobogan kaya akan potensi pariwisata, baik wisata budaya, alam, dan juga kuliner. Hanya saja, perlu polesan pemasaran yang tertata agar bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke Kabupaten Grobogan.

Hal itu diungkapkan oleh Duta Digital Kemendesa, Ahmad S Ridwan dalam Pelatihan Pemasaran Digital Sektor Pariwisata, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Selasa 14 Mei 2024.

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin canggih, kata Ahmad Ridwan, pemasaran pariwisata dapat dilakukan melalui digital marketing.

Menurut dia, kegiatan pelatihan ini dimaksudkan agar pengelola desa wisata di wilayahnya masing-masing bisa menggunakan konsep digital marketing dalam memperkenalkan kepada para wisatawan yang akan datang ke Kabupaten Grobogan.

Peserta sosialisasi ruang komunitas digital Desa Karangsari, Kecamatan Brati. /Dok Media Purwodadi. Foto: Tya Wiedya

Kegiatan sosialisasi ini ada lima tujuan, yang pertama ini menjelaskan tentang makna pariwisata kepada pelaku wisata dan masyarakat. Kedua, training untuk manajemen pariwisata atau pegawai pengelola wisata.

“Yang ketiga, edukasi pemanfaatan objek wisata dengan baik. Keempat, training motivation buat SDM pelaku pariwisata dan terakhir melatih strategi digital marketing yang efektif di era sekarang,” ujar Ahmad S Ridwan.

Peta Jalan Pariwisata

Ahmad menjelaskan, Kabupaten Grobogan punya banyak potensi wisata dan hal itu adalah opsi atau pilihan bagi para wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata mana yang menjadi pilihannya. Ada menu wisata alam, budaya dana religi.

“Hanya saja yang masih jadi PR adalah keseriusan membuat roadmaps atau peta jalan pariwisata yang ada di Kabupaten Grobogan, perlu dikemas promosinya dengan cara yang menarik dan di sini perlu sekali jika Pemda dan kebijakan antardinas perlu duduk bersama untuk membahas, terutama Disporabudpar atau bagian pariwisata,” ujar Ridwan.

Dengan konsep pemasaran yang sesuai dengan kecanggihan era saat ini, Ahmad S Ridwan berharap wisatawan lokal atau luar daerah bisa mengetahui menu wisata yang disajikan di Kabupaten Grobogan dari Tegowanu ke Ngaringan dan dari Geyer ke Jatipohon.

Dirinya juga menjelaskan bahwa Grobogan bisa menerapkan Smart Village, yang merupakan gagasan pembangunan jangka menengah dan panjang. Perlu adanya proses yang bertahap.

Ia mencontohkan, sudah banyak desa yang sudah menjadi desa cerdas secara tidak langsung maupun langsung di Jawa Tengah. Ahmad S Ridwan menyebut, mereka bisa konsisten karena tata kelola pemerintahannya terkelola dengan baik (Smart Government).

“Pemanfaatan aset desa sebagai sarana penunjang PAD di sektor apa pun (Smart Economy) juga berjalan dengan baik dan tentunya pengelolaan administrasi serba digital yang mudah diakses Masyarakat,: kata dia.

Contohnya yang sudah ada di Jawa Tengah itu di Umbul Ponggok Klaten dan Kampung Marketer di Purbalingga.

Promosi Digital

Narasumber lain dalam pelatihan ini adalah Muhadi, pemilik dan pengelola destinasi budaya Candi Joglo di Toroh, Grobogan.

Muhadi menjelaskan bahwa pentingnya pemasaran digital di sektor pariwisata yang bisa diterapkan saat ini. Menurut Muhadi, promosi wisata dikategorikan menjadi dua yakni promosi langsung dan tidak langsung.

Muhadi, pengelola destinasi budaya Candi Joglo menjadi narasaumber dalam Pelatihan Pemasaran Digital Sektor Pariwisata, Desa Karangsari, Kecamatan Brati, Selasa 14 Mei 2024. Foto: Tya Wiedya

“Promosi digital di sektor pariwisata di Kabupaten Grobogan itu sangat penting, karena saat ini masyarakat itu pegang smartphone, mereka akan lebih mengetahui sesuatu lewat gambar yang menarik dan juga caption yang mengundang keinginan mereka untuk datang ke lokasi wisata tersebut,” ujar Muhadi.

Pengelola Candi Joglo Semar Purwodadi ini juga menjelaskan, promosi digital marketing ini termasuk dalam promosi tidak langsung yakni dengan memanfaatkan media sosial, contoh Instagram, TikTok, YouTube, Facebook dan site blog.

Muhadi menyebut, pemanfaatan influencer yakni seseorang yang dapat memberikan pengaruh, menginspirasi dalam membimbing tindakan orang lain melalui platform sosial media menjadi penting.

“Mereka ini seperti youtuber, blogger, atau selebgram, bisa mempengaruhi promosi wisata juga di Kabupaten Grobogan,” ujar Muhadi.

Dengan konsep pemasaran digital marketing ini, Muhadi memaparkan saat ini ekonomi kreatif sudah digencarkan dengan sinergi dengan pihak-pihak terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sudah melakukan berbagai persiapan secara matang.

“Contohnya seperti layanan internet dan WiFi, Kemen Parekraf sudah bekerja sama dengan Kemenkominfo, tujuannya untuk mengembangkan infrastruktur telekomunikasi terutama di daerah Destinasi Super Prioritas (DSP) dan desa-desa wisata potensial,” ujar Muhadi.

Tya Wiedya