blank
Totos Rasiti.

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Kecewa dengan tidak adanya perkembangan dunia teater secara signifikan membuat Totos Rasiti, aktivis teater, aktor film, dan sinetron ini prihatin dan  kemudian memilih untuk break dari hingar-bingarnya dunia teater.

Setelah absen selama satu dekade dari panggung teater, Totos Rasiti, yang dikenal sebagai brand ambassador produk rokok 76 dan kopi, akan kembali dengan pementasan di Taman Ismail Marzuki pada 24-25 Agustus 2024.

Namun, dengan melihat potensi teknologi AI sebagai solusi, Totos kembali bergairah untuk kembalo menggelar pementasan yang diharapkan lebih menggairahkan pementasan teater yang menghibur dan inovatif.

Baca Juga: Film Horor ‘Syirik Neraka Pesisir Laut Selatan’ Lalui Perjalanan Panjang Tuk Gapai Impian 5 Juta Penonton

Bersama Stock Teater, pementasan berjudul ‘Placebo’ akan menghadirkan gabungan antara selebriti terkenal dan teknologi Artificial Intelligence.

“Dalam pementasan nanti saya akan menampilkan sesuatu yang berbeda dari pementasan teater pada umumnya. Saya juga akan menghadirkan teknologi AI.

“Saya menggelar pementasan bukan sekedar kangenan, tapi membawa perubahan yang saya harapkan bisa menginpirasi teman teman seniman teater untuk terus berkarya dengan membawa perubahan,” kata Totos berapi-api.

Baca Juga: Pagelaran “Pandawa Babad Wanamarta” Ramaikan Hari Jadi Kota Magelang 2024

Totos juga menyoroti tentang terlalu sentralnya seorang tokoh di kelompok teater. Sehingga ketika sang tokoh meninggal kelompok teaternya ikutan meninggal. Ia mencontohkan, sepeninggal Rendra, Bengkel Teater tidak lagi bersinar, begitu juga Teater Kecil pimpinan Arifin C Noer, Teater Populer yang dikomandoi Teguh Karya.

“Terlalu sentralnya sang tokoh di setiap kelompok teater, sehingga anggota gamang atau tidak berani meneruskan karena takut bayang-bayang senior atau pimpinannya,” kata Totos mengira-ngira.

Karenanya, ia bersama rekan-rekannya tengah memikirkan bagaimana caranya agar di setiap kelompok teater tidak tergantung satu orang. Sehingga ketika ditinggal pimpinannya, yang lain berani melanjutkannya.

“Tidak mudah memang, tapi kita mesti berani memulai.” Tandas Totos Rasiti.

Claudia