TEMANGGUNG(SUARABARU.ID)-Ribuan petani tembakau dari lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau menggelar tradisi wiwit ( awal) tanam tembakau. Tradisi yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Temanggung, Sabtu ( 4/5/2024), merupakan awal tanam bibit tembakau.
“Tradisi wiwit tanam tembakau tersebut merupakan ungkapan doa para petani tembakau, agar bibit tembakau yang ditanam tersebut dapat tumbuh subur. Selain itu, sebagai permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar bibit tembakau yang ditanam bisa menghasilkan tembakau pilihan,”kata Sutopo, salah satu petani tembakau dari Dusun Lamuk, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung.
Sutopo mengatakan, tradisi wiwit tanam tembakau, merupakan upacara selamatan awal tanam tembakau. tradisi tersebut merupakan acara turun temurun yang dilakukan para petani tembakau di awal musim tanam tembakau.
Menurutnya, pada upacara tradisi tersebut, para petani membawa bucu (tumpeng nasi gurih) beserta lauk-pauknya. Bucu yang dibawa para petani tersebut diletakkan di dalam cething ( tempat nasi yang terbuat dari anyaman bambu,red) dan lauk pauknya berupa ingkung ayam.
Ia menambahkan, para petani tembakau di Temanggung juga berharap, pada musim tanam hingga musim panen mendatang, cuaca di wilayah Temanggung mendukung. Sehingga, pada musim panen yang diperkirakan dilakukan pada Agustus mendatang, dapat menghasilkan mutu tembakau yang terbaik.
“Cuaca saat ini sangat baik sekali. Karena di masa pertumbuhan tembakau di tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Meskipun banyak hama tetapi pertumbuhannya agak cepat dan diperkirakan masa panen di masa karo ( kedua,red) di bulan Agustus mendatang,”ujarnya
Penjabat Bupati Temanggung Agung Hari Prabowo mengatakan, tradisi wiwit tanam tembakau ini selain menjaga kearifan lokal. Juga, menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung.
“Tradisi wiwit tanam tembakau ini dilaksanakan agar pada musim tembakau tahun ini, hasilnya lebih baik dan diberikan cuaca yang baik , tanaman yang sehat dan tumbuh baik,” katanya.
Pada tradisi wiwit tanam tembakau tersebut, para petani membawa bucu (tumpeng nasi gurih) beserta lauk-pauknya. Setelah berdoa bersama, mereka melaksankan makan bersama di Alun-alun Temanggung. W.Cahyono