blank
TERBAKAR - Siswa SMK Negeri 1 Batang tengah mempraktekkan memadamkan tabung gas yang terbakar. (Foto: Diskominfo Pemkab Batang)

BATANG (SUARABARU.ID) – Program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tak selamanya ditunjukkan dengan sebuah projek karya, tetapi dapat pula melalui sebuah praktik penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3). Mengundang guru tamu Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mengedukasi anak ketika memasuki dunia industri agar terhindar dari kecelakaan kerja, terutama terkait api.

Koordinator P5 SMK Negeri 1 Batang (SKANSA) Ike Yulistika menyampaikan, mengusung tema kebekerjaan dengan tema K3, maka tepat jika menghadirkan petugas Damkar. Hal ini erat kaitannya dengan pencegahan terhadap bahaya kebakaran saat berada di tempat kerja.

“Anak-anak ketika sudah masuk ke dunia kerja pasti tidak jauh-jauh dari api atau kelistrikan. Entah berbisnis di kuliner atau lainnya. Mereka harus paham cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan kerja seperti kebakaran,” katanya, usai mendampingi anak didiknya, gelar P5 kebekerjaan, di halaman SMK Negeri 1 Batang, Kabupaten Batang, Jumat (3/5/2024).

Sebagai pencegahan, di area sekolah telah disiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Namun kehadiran petugas Damkar juga mengedukasi anak agar mampu memanfaatkan alat pemadam sederhana di sekitar tempatnya bekerja, ketika api muncul.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Penyuluhan Damkar Batang Gintoro mengatakan, anak didik perlu dibekali keahlian dasar untuk memadamkan api sejak awal. Penekanannya, mayoritas kebakaran terjadi akibat adanya korsleting listrik, maka perlu diantisipasi.

“Mereka kami bekali cara memadamkan api kecil menggunakan peralatan sekitar yang sederhana. Seperti kain, selimut dan sejenisnya yang dibasahi air lalu dengan metode yang tepat dapat mencegah api membesar,” ujar dia.

Nur Muktiadi