blank
Aktor pemain film The Architecture of Love (TAOL), Putri Marino, Nicholas Saputra, dan Arifin Putra melakukan pers conference di Hotel Rooms Inc, Sabtu (27/4/2024) sore. (foto hp)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Film The Architecture of Love (TAOl) yang telah lama ditunggu-tunggu akhirnya siap tayang di seluruh layar bioskop tanah air setelah menyelesaikan proses syuting pada Oktober 2023 lalu.

Film ini akan menjadi film kedua dari novel best seller karya Ika Natassa yang diadaptasi oleh Starvision menjadi film layar lebar setelah Critical Eleven di tahun 2017.

Dalam sinopsisnya diceritakan, Raia Risjad (Putri Marino) seorang penulis best seller dalam kesendirian dan keputusasaan serta tak lagi mampu menulis memutuskan terbang ke New York mengejar inspirasi.

Di kota ini Raia bertemu dengan River Yusuf (Nicholas Saputra), seorang arsitek dari Jakarta yang misterius. Perjumpaan itu menjadi awal pertemanan ‘rahasia’ di antara keduanya.

Meski ada bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak, River dan Raia sama-sama punya tragedi yang menjadikan mereka jiwa-jiwa kesepian. Mereka bisa saling menyembuhkan tapi bisa juga saling melukai.

“Tantangannya adalah bagaimana saya dan Nicho bisa menghidupkan karakter dua orang ini dari sebuah novel best seller menjadi visual yang seperti diharapkan oleh para pembaca novel ini,” kata Putri Marino saat pers confrence di Hotel Rooms Inc, Sabtu (27/4/2024).

Senada dengan Putri Marino, Nicholas Saputra yang berperan sebagai River mengatakan kalau dirinya bersama seluruh cast proyek film ini selama sebulan penuh melatih diri mengembangkan karakter masing-masing tokoh.

“Kita itu mulai dari reading script sampai dengan latihan (adegan) itu hampir tiga bulan lebih. Sedangkan untuk syutingnya sendiri kita lakukan selama 21 hari di New York dan 7 hari di Jakarta,” katanya usai premiere di XXI DP Mall Semarang.

Sementara itu, Chand Parwez Servia selaku produser dari Starvision mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan film TAOL ini sejak tahun 2020, dengan sentuhan skrip yang penceritaannya penuh rasa dan pemilihan pemain yang tidak main-main.

“Film ini sangat relatable bagi siapa pun yang pernah merasa ingin ‘melarikan diri’ dari hidup karena trauma masa lalu dan sangat ingin mencari dan menemukan harapan lagi,” katanya.

Sebagai catatan, novel The Architecture Of Love karya penulis Ika Natassa dirilis tahun 2016 dan langsung menjadi best seller, bahkan pada saat launchingnya di Makassar International Writers Festival 2016, antrian pembeli berderet hingga 11 lantai.

Novel yang bercerita tentang perjalanan ‘menyembuhkan luka hati’ seorang penulis bernama Raia dan seorang arsitek bernama River, bisa dibilang merupakan karya terbaik Ika Natassa yang juga jadi cerita yang sangat dicintai pembacanya.

“Novel ini bisa jadi cerita yang memuat untaian rasa dan emosi yang paling dalam yang pernah saya tulis. Melalui interaksi karakter-karakternya, terutama Raia dan River, saya mengajak penikmat ceritanya untuk sama-sama berani mencari kesembuhan dari luka hati yang pernah tergores dalam di masa lalu,“ kata Ika Natassa sebagai penulis novel.

Film The Architecture of Love rencananya akan mulai tayang perdana di layar cinema tanah air serentak pada tanggal 30 April 2024. Untuk mendukung film ini, para aktor pemain melakukan roadshow premiere film ke sejumlah kota dengan mengundang media massa dan para influencer.

Hery Priyono