blank
MENUMPUK - Sampah yang menumpuk di pinggir jalan hingga meluber ke tengah jalan, mengganggu lalu lintas dan menebarkan aroma tidak sedap. (foto: diskominfo Batang)

BATANG (SUARABARU.ID) – Di tengah gemerlapnya perayaan Lebaran (Idul Fitri), sebuah tantangan tersembunyi muncul, menguji ketangguhan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batang. Tumpukan sampah yang membludak menjadi saksi bisu perjuangan mereka dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

Kepala DLH Batang Ahmad Andi Hakim, dengan tegas menepis segala dugaan pembiaran. “Kami terus berusaha keras, anggota kami di lapangan masih aktif,” katanya saat dikonfirmasi melalui gawai, Sabtu (13/4/2024).

Dengan volume sampah yang melonjak hingga hampir 300 persen, DLH Batang berada di garis depan, berhadapan dengan tantangan yang tak terduga.

“Keterbatasan armada menjadi kendala utama kami. Namun bukan hanya jumlah armada yang menjadi batu sandungan, alokasi bahan bakar yang hanya 15 liter per hari membatasi kami,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, keterbatasan yang menghambat langkah dalam mengatasi sampah di objek wisata, DLH Batang tidak berdiri sendiri.

Mereka telah menggandeng pengelola wisata dan Dinas Pariwisata setempat dalam sebuah sinergi yang harmonis. Meski tanggung jawab utama ada di tangan Dinas Pariwisata, DLH Batang tidak tinggal diam. Serta memberikan arahan dan dukungan, termasuk kepada Desa Depok yang memiliki dua armada untuk penanganan sampah.

Ahmad Andi Hakim juga menyoroti perilaku beberapa perusahaan dan pelaku usaha yang kurang bertanggungjawab. “Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hanya diperuntukkan untuk sampah rumah tangga. Selain itu, sampah industri dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

DLH Batang, dengan semangat yang tak pernah padam, memastikan komitmennya dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Meskipun dihadapkan pada berbagai kendala, kami tetap berupaya maksimal,” pungkasnya.

Nur Muktiadi