Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Ali Hidayat bersama dua narasumber lain

JEPARA (SUARABARU.ID) – Ada cara menarik yang dilakukan oleh Guru Penggerak di Jepara. Di saat mereka menjalankan ibadah  puasa,  digelar acara ngabuburit yang diisi dengan acara   Talk Show Peran Guru Penggerak dalam rangka Memajukan Pendidikan di Jepara, Selasa (2/4-2024) di gedung technopark SMKN 1 Bangsri. Acara ditutup dengan buka puasa bersama. Sedangkan peserta yang aktif mendapatkan souvenir dari Tefa SMKN 1 Bangsri

Peserta Talk Show Peran Guru Penggerak dalam rangka Memajukan Pendidikan di Jepara, Selasa (2/4-2024) di gedung technopark SMKN 1 Bangsri.

Dalam acara talk show ini dihadirkan 3 orang pembicara yaitu Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara kli Hidayat, Kepala SMKN 1 Bangsri Riyanto Dwi Utomo dan Ketua Kelompok Guru Pengerak Jepara Suraji. Kegiatan ini diikuti guru penggerak dari Satkordik  Bangsri, Keling, Mlonggo, Kedung, Kembang, Jepara  dan Donorojo. Kegiatan juga ditanyangkan melalui zoom meeting dan YouTube

Peserta Talk Show Peran Guru Penggerak dalam rangka Memajukan Pendidikan di Jepara

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengidupkan kembali semangat komunitas Guru Penggerak untuk bersama  memajukan pendidikan di Jepara

Dalam kesempatan tersebut  Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Ali Hidayat mengungkapkan, di Jepara sudah 500 orang guru penggerak. “Bahkan angkatan 10 terbanyak di Jateng dengan  262 orang  CGP. Ini  sebagai bukti animo dan semangat guru di Jepara yang luar biasa biasa dalam memajukan pendidikan,” ungkapnya

Peserta Talk Show Peran Guru Penggerak dalam rangka Memajukan Pendidikan di Jepara

Harapan Ali Hidayat,   guru penggerak dapat benar-benar menjadi penggerak, fasilitator, motivator bagi guru lainnya. “ Guru penggerak sangat luar biasa sehingga sudah ready jika nanti menjadi kepsek. Apalagi sudah lama terjadi kekosongan kepala sekolah yang terdiri dari   TK 4 formasi dan  SD 220 kekosongan,” ujarnya

Ini merupakan kesempatan GP, harus siap untuk mengisi kekosongan posisi kepala sekolah. Saat ini masih verivikasi. Angkatan 5 belum banyak karena belum memenuhi syarat minimal golongan  III b. Namun diijinkan pula dari guru senior minimal golongan  3 C.

Salah satu peserta saat menyampaikan usulannya

Ali Hidayat juga menjelaskan, saat ini masih menunggu draf 230 guru  yang disyaratkan harus dr guru penggerak. Ada beberapa yang sudah disetujui tapi masih masih dilakukan verivikasi. “Karena itu semua guru penggerak harus siap mengisi kekosongan kepsek, karena sangat dibutuhkan untuk bergerak dan menggerakkan guru yang lainnya

Cinderamata untuk narasumber

Ia juga mengungkapkan kepedulian GP dalam peduli bencana yang ditunjukkan dengan  kepeduliannya memberikan batuan terdampak bencana banjir, longsor, dan  puting beliung sangatb baik.”Integritas utamanya adalah peduli terhadap kondisi lingkungannya,” papar Ali Hidayat

Sementara Kepala SMKN 1 Bangsri Riyanto Dwi Utomo menyampaikan peran penting seorang guru penggerak yang sudah diangkat menjadi kepala sekolah.” Harapannya, guru penggerak mampu mengajak teman lainnya untuk ikut CGP,” pintanya

Ketua KGP Kabupaten  Jepara Suraji dalam kesempatan yang sama mengungkapkan pentingnya niat,  kemauan dan semangat guru penggerak daklam memberikan kontribusi bagi pembangunan pendidikan di daerah.

Ia mengungkapkan, tantangan guru penggerak disamping dari diri kita sendiri juga dari luar. “Jangan sampai ada anggapan guru penggerak seperti guru biasa, seperti belum ada Diklat CGP. Kita harus selalu

Talk Show Peran Guru Penggerak dalam rangka Memajukan Pendidikan di Jepara yang diadakan oleh Komunitas Guru Penggerak

bergerak untuk menggerakkan satuan pendidikan dilingkungan kita,” pintanya. Salah satu tugas CGP adalah menggerakkan teman yang belum ikut CGP. Juga  komunitas belajar dan  sekolah kita juga perlu digerakkan, pungkasnya

Hadepe = Indria Mustika