WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat mengatakan, tarawih keliling (tarling) menjadi salah satu inisiatif Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam memperkuat hubungan dengan masyarakat secara langsung.
“Sehingga tidak hanya sebagai ibadah rutin di bulan suci Ramadan, tetapi juga sebagai wadah bagi pemerintah untuk mendengarkan aspirasi Masyarakat,” ujar Bupati Afif Nurhidayat saat tarling di Masjid Jami’ Sabilussa’adah Dusun Bowongso Desa Kauman Kaliwiro Wonosobo, baru-baru ini.
Tarling yang melibatkan partisipasi aktif pejabat pemerintah setempat, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat, menjadi sarana yang strategis untuk berinteraksi secara langsung dengan warga, mendengarkan keluhan, masukan dan aspirasi yang mereka miliki.
“Salah satunya merespons keluhan masyarakat terkait kondisi infrastruktur jalan rusak di berbagai wilayah,” tuturnya.
Selain sebagai wadah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, tarawih keliling juga menjadi platform untuk menyampaikan informasi tentang program-program pemerintah dan kebijakan publik.
Hal ini memungkinkan pemerintah untuk lebih efektif dalam menyebarkan informasi dan memperkuat komunikasi dua arah dengan masyarakat.
“Tarawih keliling tidak hanya menjadi ibadah rutin semata, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta memastikan bahwa setiap langkah pembangunan yang diambil adalah refleksi dari aspirasi dan kebutuhan riil,” ujar Afif.
Terkait masalah infrastruktur, Afif menegaskan, Pemkab Wonosobo telah mengambil langkah-langkah strategis dalam mengatasi masalah infrastruktur, utamanya jalan secara menyeluruh.
“Kondisi jalan rusak menjadi salah satu keluhan utama yang disampaikan oleh masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Banyak jalan di berbagai desa dan kelurahan mengalami kerusakan yang cukup parah,” tegasnya.
Infrastruktur Jalan
Kondisi tersebut, menurut Afif, tentunya sangat mengganggu aktivitas masyarakat sehari-hari dan menyebabkan ketidaknyamanan serta risiko keselamatan.
Disampaikan Afif, pemerintah telah mengupayakan perbaikan infrastruktur jalan secara bertahap dan dikerjakan dengan skala prioritas berdasarkan tingkat kerusakan dan kebutuhan mendesak.
“Dalam situasi yang ada, kami memahami betul betapa pentingnya infrastruktur jalan yang baik bagi kelancaran aktivitas masyarakat,” katanya.
Pemerintah, lanjut Afif, telah mengalokasikan anggaran dan sumber daya yang cukup untuk melakukan perbaikan jalan secara bertahap, juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, guna memastikan perbaikan jalan dapat dilakukan dengan efisien dan berkualitas.
Untuk itu, Bupati mengajak masyarakat untuk bersabar dan tetap mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur jalan. Dengan respons cepat diharapkan perbaikan infrastruktur jalan dapat dilakukan secara efektif dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kami minta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kondisi jalan yang masih rusak, kami berkomitmen dan terus bekerja untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Kabupaten Wonosobo,” pungkasnya.
Selaras dengan apa yang disampaikan bupati, Kepala Desa Kauman Rohman mengatakan, kondisi jalan rusak telah menjadi hambatan serius bagi mobilitas warga dalam aksesibilitas ke fasilitas umum, sekolah, pasar dan tempat ibadah.
Selain itu, kondisi jalan yang buruk juga mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat, terutama saat akan menjual hasil panen.
“Salah satu kendala di desa kami adalah mengenai jalan rusak. Mayoritas petani jika akses sulit maka akan menghambat semuanya,” kata dia.
“Semisal jual kayu gara-gara jauh dari jalan harganya jadi murah dan tambah biaya untuk membawanya,” ujar Afif.
Muharno