blank
Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jateng - DIY menyiapkan armada mobile penukaran uang di sejumlah titik lokasi, Rabu (20/3/2024). Foto: BI

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Uang Layak Edar (ULE) sebesar Rp 25,6 triliun dan 418 titik layanan penukaran untuk pemenuhan kebutuhan penukaran uang Rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024 di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) & Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengatakan, untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, KPw BI Provinsi Jawa Tengah menyiapkan ULE sebesar Rp10,1 triliun atau naik sekitar 13% dibandingkan tahun 2023.

Seluruh rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Ramadan dan Idul Fitri tersebut dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2024, dengan tema “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”.

“Kegiatan yang dilaksanakan setiap setahun sekali ini diselenggarakan oleh BI dalam rangka merespon kebutuhan masyarakat atas uang rupiah pada periode Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2024,” katanya.

KPw BI se-wilayah Jateng & DIY bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perbankan serta Lembaga terkait lainnya meluncurkan kegiatan SERAMBI pada tanggal 20 Maret 2024 secara serentak.

Rahmat menyampaikan bahwa sinergi antar KPw BI se-Jateng, yang meliputi wilayah kerja KPw BI Semarang, Solo, Purwokerto, Tegal, dan KPw BI DIY ini dilaksanakan untuk memenuhi ketersediaan uang, memberikan layanan kas dan edukasi Rupiah.

“Kehadiran uang Rupiah yang layak edar dalam jumlah dan pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat melalui layanan kas yang prima diharapkan dapat melengkapi kebahagiaan masyarakat di bulan suci Ramadan,” katanya.

Terhitung mulai 20 Maret hingga 5 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah di 418 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Di Lapangan Parkir hingga Stasiun

Khusus untuk wilayah Kota Semarang dan sekitarnya, BI bersama perbankan akan menyediakan layanan penukaran uang Rupiah di 91 titik termasuk layanan penukaran uang terpadu pada 25 Maret hingga 3 April 2024 di Lapangan Parkir Barat KPw BI Provinsi Jawa Tengah, di beberapa pertokoan/ pasar tradisional dan beberapa instansi.

Selanjutnya mulai tanggal 4 hingga 5 April 2024, BI juga menambah lokasi layanan penukaran uang di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di stasiun kereta api. Untuk periode tersebut, BI Jateng akan membuka layanan penukaran uang Rupiah khusus untuk pemegang tiket/ pengguna jasa kereta api di Stasiun Tawang serta Stasiun Poncol, Semarang.

BI mengajak masyarakat mengoptimalkan penggunaan media transaksi nontunai atau QRIS pada saat melakukan penukaran uang, baik melalui kas keliling, layanan penukaran terpadu, maupun BI peduli mudik.

Tak hanya itu saja, BI juga menghimbau masyarakat agar tidak melakukan penukaran uang melalui perantara karena terdapat potensi risiko seperti ketidaksesuaian jumlah nominal uang yang dipertukarkan, kemungkinan menerima uang palsu, serta pungutan biaya yang dikenakan perantara.

SERAMBI 2024 juga menjadi momen BI untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian dan merawat uang Rupiah. Cara mengenali keaslian  Rupiah melalui Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).

“Sedangkan 5J merupakan panduan untuk merawat Rupiah yang dimiliki agar tetap baik, yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi,” kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan, Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.

Menurutnya penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.

Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Hery Priyono