blank
Rumah warga di Desa Tembiring Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak yang terdampak banjir hingga Selasa 19 Maret 2024. (Foto: dokumen warga)

DEMAK (SUARABARU.ID) – Perkembangan banjir di Kabupaten Demak Jawa Tengah masih memprihatinkan dengan debit air yang terus meninggi.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak setidaknya 89 Desa dari 11 Kecamatan terdampak banjir di mana hampir 30 ribu orang mengungsi.

Catatan itu seperti dalam infografis yang dikeluarkan BPBD Demak pada data terakhir Senin 18 Maret 2024 pukul 15.00 WIB.

11 Kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Demak (3 desa), Kecamatan Karangtengah (10 desa), Kecamatan Sayung (13 desa), Kecamatan Wonosalam (9 desa), Kecamatan Gajah (9 desa), Kecamatan Dempet (14 desa), Kecamatan Karanganyar (8 desa), Kecamatan Kebonagung (2 desa), Kecamatan Karangawen (4 desa), dan Kecamatan Mranggen (5 desa), Kecamatan Guntur (11 desa).

BPBD Demak menjelaskan banjir tersebut salah satu faktor karena tingginya curah hujan di kawasan hulu dan kemudian membuat beberapa tanggul sungai jebol.

Banjir Demak ini berdampak langsung pada 97.147 orang dan hampir 30 ribu orang mengungsi.

BPBD menyatakan warga Demak butuh kebutuhan mendesak yakni sembako, nasi bungkus, makanan kering, tikar, kasur, selimut, obat-obatan, MPASI, air mineral, air bersih, pampers anak/dewasa, dan pembalut.

Sementara hingga Selasa 19 Maret 2024 siang, debit air banjir di Demak Kota dan sekitarnya masih meninggi. Salah satunya di Desa Tembiring Kecamatan Demak, dan Desa Kendaldoyong Kecamatan Wonosalam.

Warga di dua wilayah yang bertetangga itu masih bersiap-siap menghadapi air yang terus meninggi bahkan sedalam lutut orang dewasa. Di beberapa titik banjir lebih tinggi daripada itu.

“Belum ada akses penyaluran makanan pokok untuk warga yang masuk,” kata Imron, salah satu warga.

Sementara itu banyak lansia yang kemudian diungsikan ke rumah sanak saudara yang lebih tinggi.

Diaz Aza